Iklim politik Spanyol yang akhir-akhir ini mengalami ketegangan ternyata berdampak ke tim nasional sepak bola mereka. Beberapa saat lalu, para pendukung La Roja melakukan intimidasi kepada Gerard Pique yang dianggap mendukung kemerdekaan Catalonia. Kini, beberapa pihak melakuan boikot terhadap jersey baru tim nasional mereka.
Pada hari Senin 6 November 2017 lalu, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) mempresentasikan jersey yang akan mereka kenakan di Piala Dunia 2018. Jersey milik adidas itu langsung mengundang reaksi ribuan pengguna Twitter yang dengan cepat menemukan detail yang mencolok pada desain jersey tersebut.
Warna utama jersey tersebut adalah merah seperti biasa, sesuai dengan julukan tim nasional Spanyol, yaitu La Roja (Si Merah). Namun, bagian bergaris di bagian samping yang berwarna kuning dan ungu, dianggap menyerupai bendera Republik Spanyol Kedua.
Jika Anda familiar dengan sejarah Spanyol, Republik Spanyol Kedua adalah salah satu fase kelam dalam sejarah negara tersebut. Republik Kedua dimulai pada tahun 1931 ketika Raja Alfonso XIII digulingkan. Rezim ini berlangsung sampai tahun 1939, dan berdampak pada Perang Saudara yang dimulai oleh Jenderal Francisco Franco. Nama Franco tentu saja kekal di ingatan warga Spanyol dan dunia sebagai pemimpin fasis yang membawa negara tersebut ke masa-masa kepemimpinan diktator yang kelam.
Bendera tersebut dianggap dapat membangkitkan kenangan menyakitkan bagi keluarga kerajaan yang menderita selama perang saudara, yang terjadi antara tahun 1936 dan 1939. Konflik tersebut dimenangkan oleh kaum nasionalis dan mengukuhkan Franco menjadi penguasa Spanyol hingga kematiannya pada tahun 1975. Di zaman modern ini, bendera “tricolor” seperti ini sering dikaitkan dengan paham kiri politik.
Meski demikian, federasi sepak bola Spanyol dan desainer adidas menyangkal bahwa corak jersey tersebut memiliki konotasi politik. Sayangnya, berbagai reaksi di media sosial sudah telanjur negatif terhadap desain tersebut.
“Saya tidak akan membeli jersey yang tidak mewakili negara saya,” tulis seorang pengguna Twitter di Spanyol menanggapi video presentasi jersey tersebut, seperti dikutip ESPN. Sebuah komentar warganet lain bersikap lebih keras, “Boikot kemeja tim nasional ‘Republik’! Spanyol adalah negara monarki, bukan republik!” dan “Saya tidak berencana membeli bendera republikan,” tambah warganet lain.
Jurnalis kenamaan dunia, sekaligus spesialis sepak bola Spanyol tersohor, Sid Lowe, juga angkat bicara mengenai desain jersey tersebut. “Itu kan hanya jersey,” tukas Lowe di akun media sosial Guardian.
Desain tersebut sebenarnya menyerupai jersey Spanyol di Piala Dunia 1994, dengan pola yang sama-sama merupakan perpaduan tiga warna dengan warna utamanya tetap merah. Namun, isu ini dengan cepat menjadi serius karena Spanyol sedang berada di tengah krisis politik yang dipicu oleh pernyataan separatis region Catalonia.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.