Nasional Bola

Persis Solo dan Gairah Juara

Kemarin, tanggal 8 November 2017, ada dua hal yang begitu ramai menghiasi linimasa. Pertama, tentu saja pernikahan putri bapak Presiden Republik Indonesia, Kahiyang Ayu, yang begitu semarak dan disiarkan secara langsung oleh beberapa kanal televisi nasional. Kedua, adalah ulang tahun salah satu kesebelasan sarat sejarah dari Jawa Tengah, Persis Solo, yang ke-94.

Uniknya, prosesi pernikahan putri Joko Widodo dan ulang tahun Persis sama-sama mengambil kota Solo sebagai pusatnya. Jangan heran bila keriuhan terus menyeruak dari kota yang juga dikenal dengan nama Surakarta tersebut.

Khusus untuk Persis, hari jadi mereka yang ke-94 ini juga bertepatan dengan momen di mana Laskar Sambernyawa akan bertempur di babak 8 besar Liga 2. Asa dan semangat untuk tampil prima di fase krusial tersebut demi satu tiket promosi ke Go-Jek Traveloka Liga 1 pun menggelegak.

Baca juga: Babak 8 Besar Liga 2: Saatnya ke Bekasi dengan Santun dan Tertib!

Berbekal tekad yang semakin kuat, manajemen Persis pun menggunakan tanda pagar #94irahJuara di akun-akun media sosial resminya. Hal tersebut seperti cerminan nyata bahwa Persis siap tampil maksimal demi gelar juara.

Jelang beraksi di babak 8 besar Liga 2, Persis sempat ditimpa beberapa masalah yang membuat suasana di dalam tim terganggu, utamanya yang berkaitan dengan sanksi yang dijatuhkan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) dan asosiasi sepak bola Indonesia (PSSI) lewat Komite Disiplin (Komdis) beberapa waktu lalu.

Seperti yang sama-sama kita ketahui, pelatih Persis, Widyantoro, dihukum larangan berkecimpung di sepak bola nasional selama 18 bulan akibat melontarkan kata-kata yang tidak pantas dan provokatif kepada wasit.

Sedangkan empat orang penggawa Laskar Sambernyawa yaitu Agung Suprianto, Hendri Aprilianto, Irkham Zahrul, dan Widya Wahyu dilarang tampil satu laga serta denda masing-masing 10 juta rupiah karena mengejar dan mendorong pengadil lapangan.

Hukuman itu diberikan setelah tingkah laku dari kelima sosok tersebut dinilai kurang baik oleh Komdis saat laga Persis melawan Cilegon United (2/10) silam.

Sadar bahwa timnya dalam kondisi timpang, beberapa waktu lalu manajemen Persis telah bergerak cepat. Eks pelatih PSS Sleman, Freddy Muli, telah diangkat sebagai pelatih pengganti Widyantoro guna menemani perjuangan Rudiyana dan kawan-kawan di fase 8 besar.

Pelatih dengan pengalaman segudang itu diharapkan bisa mewujudkan ambisi Persis yang tengah menyala-nyala. Walau jadwal pagelaran babak 8 besar sempat mengalami sejumlah penundaan, skuat Persis di bawah komando Freddy Muli tetap melakoni latihan intensif guna menjaga kondisi fisik.

Kini, setelah kepastian tentang waktu penyelenggaraan 8 besar didapat, Persis pun siap bertarung dengan gagah berani. Setidaknya, ada tiga kesebelasan yang harus mereka tumbangkan lebih dahulu bila ingin sampai di babak semifinal yakni Kalteng Putra, Martapura FC, dan PSMS Medan. Dilihat dari sudut manapun, trio tersebut bukanlah tim-tim sembarangan karena memiliki kualitas yang mumpuni.

Jika berhasil melewati hadangan dari tiga tim yang sama-sama menghuni Grup X itu, kans juara Persis tentu semakin terbuka kesempatan untuk tampil di babak puncak dan bahkan meraih titel kampiun.

Bermodal persiapan yang matang dan motivasi besar guna mencetak prestasi, nama Persis tentu layak diapungkan sebagai kandidat utama juara Liga 2 dan menyingkirkan para pesaing berat mereka di fase penentuan.

Selamat berjuang, Laskar Sambernyawa. Tunjukkan gairah juaramu!

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional