Beberapa pesepak bola memutuskan bermain di Liga Indonesia setelah tak lagi dilirik klub-klub di liga bergengsi dan tim nasional mereka sendiri. Namun, beberapa pemain justru tampil cukup baik di Indonesia sehingga terus mendapat panggilan untuk membela tim nasional mereka.
Berikut ini adalah beberapa pemain yang memperoleh panggilan untuk membela tim nasional negara mereka selama berlaga di Go-Jek Traveloka Liga 1 2017:
Rohit Chand (Nepal, Persija Jakarta)
Gelandang Persija ini bisa dibilang pemain Nepal tersukses yang berkarier di luar negeri. Maka, tenaganya tentu saja masih dibutuhkan oleh tim nasional negara tersebut. Usianya yang baru 25 tahun tentu saja masih segar dan diharapkan untuk minimal bisa membawa Nepal bermain bagus.
Selama membela Persija kembali di Go-Jek Traveloka Liga 1, Chand pernah dipanggil tim nasionalnya untuk pertandingan internasional melawan India, pada bulan Juni 2017. Karena panggilan tersebut, ia tak bisa memperkuat Persija ketika menghadapi PS TNI.
Jad Noureddine (Lebanon, eks Arema FC)
Pada saat yang bersamaan dengan panggilan tim nasional kepada Chand, tugas negara juga memanggil eks gelandang Arema FC asal Lebanon, Jad Noureddine. Lebanon membutuhkan jasa Jad untuk menghadapi Uni Emirat Arab pada awal Juni 2017 lalu. Penampilannya di klub sebelumnya, Pusamania Borneo FC, memang cukup mengesankan dan membuahkan debut tim nasional senior.
Tak sampai sebulan setelah pulang membela Lebanon, kontrak pemain yang didaftarkan Arema pada putaran pertama Liga 1 2017 ini pun diputus. Sekarang, Jadi sudah kembali ke negaranya.
Franklin Anzite (Afrika Tengah, PS TNI)
Jadwal Liga 1 2017 ini memang cukup aneh. Pekan terakhir yang dilaksanakan bertepatan dengan jadwal pertandingan internasional membuat beberapa pemain asing harus berpisah dengan klub mereka lebih cepat agar bisa menunaikan tugas negara. Salah satu pemain yang melakukan ini adalah bek PS TNI, Franklin Anzite. Ia harus membela tim nasional Afrika Tengah dalam dua pertandingan akhir kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Afrika.
Shane Smeltz (Selandia Baru, Pusamania Borneo FC)
Senada dengan Anzite, penyerang Pusamania Borneo FC, Shane Smeltz, juga harus berpisah dengan klubnya lebih cepat. Pemain senior yang pernah bermain di Piala Dunia 2006 ini harus membela Selandia Baru untuk pertandingan play-off yang menentukan melawan Peru.
Smeltz berpeluang tampil di tim utama untuk memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia 2018. Jika mampu lolos ke Rusia tahun depan, mantan pencetak gol terbanyak Liga Australia ini bisa jadi satu-satunya wakil Liga Indonesia di Piala Dunia.
Ahmed Atayew (Turkmenistan, Arema FC)
Pemain Arema asal Turkmenistan, Ahmet Atayew, seolah kebalikan nasib Jad Noureddine. Atayew baru saja bergabung dengan Arema FC pada putaran kedua Liga 1 2017. Namun, setelah baru bermain hanya satu kali, ia langsung dipanggil untuk menunaikan tugas tim nasional.
Atayew bergabung dengan pemusatan latihan tim nasional Turkmenistan di Bulgaria pada bulan Agustus 2017. Setelah itu, ia membela tim nasional menghadapi Singapura untuk ajang kualifikasi Piala Asia 2019 di Singapura. Besar kemungkinan Atayew akan dipanggil kembali untuk menghadapi Taiwan pada November 2017 ini.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.