Eropa Europa League

Buntut Kasus Tendangan Karate Patrice Evra ke Suporter Marseille

Bek kiri veteran milik Olympique Marseille, Patrice Evra, terlibat kasus memalukan kala klubnya bertandang ke Vitoria Guimares di lanjutan laga Liga Europa hari Kamis (2/11) waktu setempat. Pada saat pemanasan sebelum laga dimulai, Evra yang didaftarkan sebagai pemain pengganti di laga itu, terlibat friksi dengan sejumlah pendukung klubnya sendiri.

Beberapa suporter tersebut disinyalir mengejek mantan bek Manchester United tersebut yang memang tampil kurang memuaskan di musim ini. Evra yang nampaknya tak mampu menahan emosinya, kemudian menendang salah seorang suporter tepat di kepalanya bak seorang karateka.

Kejadian yang tertangkap kamera ini berujung pada kartu merah bagi Evra sebelum pertandingan mulai, kartu merah yang menjadi sejarah karena menjadi yang pertama diberikan sebelum laga mulai, dan sang bek berusia 36 tahun tersebut harus mendapat sanksi dari klubnya dan juga UEFA.

Saat ini, sanksi yang dipastikan akan didapatkan Evra adalah larangan bermain di satu laga tingkat Eropa selanjutnya. Namun, sudah pasti sang pemain akan mendapatkan hukuman yang lebih daripada itu. Dilansir dari situsweb resmi Marseille, Evra telah dipanggil oleh presiden klub, Jacques-Henri Eyraud, untuk berbicara dan mengajukan pembelaan sebelum diberikan sanksi lebih lanjut. Pernyataan resmi tersebut juga memuat bahwa Evra dipastikan akan diberikan hukuman lebih lanjut mengingat tindakannya tidak pantas untuk dilakukan sebagai seorang pesepak bola profesional.

Pria yang terkenal jenaka di media sosial ini juga tengah menunggu sanksi lebih lanjut dari UEFA, yang tengah menginvestigasi kasus ini. Hingga kini, belum diketahui hukuman apa yang diberikan UEFA terhadap Evra dalam konflik ini. Namun, UEFA juga kabarnya akan memberi sanksi terhadap pihak Marseille karena telah melanggar pasal 16 peraturan kedisiplinan FIFA mengenai invasi yang dilakukan oleh suporter dan tindakan yang berbahaya.

Mantan rekan setim Evra di Manchester United dan timnas Prancis, Mikael Silvestre, dilansir dari BBC menyatakan bahwa rekannya tersebut sudah tidak memiliki masa depan lagi di Marseille. Namun, Silvestre juga mengatakan bahwa kelakuan Evra tersebut tidak seharusnya menjadi akhir dari karier sepak bolanya.

Walaupun begitu, pihak klub juga bersikap adil terhadap kasus ini. Pernyataan yang dituliskan menerangkan bahwa suporter yang terlibat dalam kasus ini juga akan diinvestigasi lebih lanjut. Tak hanya itu, Marseille juga akan menempuh jalur hukum untuk suporternya, yang disebut dalam pernyataan tersebut sebagai provokator, yang terlibat karena telah memasuki lapangan dan menghina pemainnya, alih-alih mendukungnya.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket