Dua gol yang dicetaknya ke gawang Persiba Balikpapan pekan lalu tidak hanya menambah rekening gol Greg Nwokolo di Go-Jek Traveloka Liga 1 menjadi 13 gol, tapi itu juga menjadikannya telah mencetak 124 gol sejak pertama kali memulai kiprahnya di Liga Indonesia pada tahun 2004.
124 gol ini membuatnya sebagai salah satu penyerang yang masih aktif bermain, dengan total gol terbanyak, di antara nama-nama legendaris seperti Cristian Gonzales dan Bambang Pamungkas. Lebih menggembirakan lagi, usia Greg baru menginjak angka 31 tahun, yang artinya ia masih memiliki waktu tiga atau empat tahun lagi untuk menggemukkan tabungan golnya di Liga Indonesia.
Pertanyaan besar pun mengemuka. Apakah ia akan kembali mendapat panggilan di timnas Indonesia?
Greg memang sudah cukup lama tidak mengenakan seragam merah-putih khas timnas Indonesia. Terakhir kali ia mengenakan lambang Garuda di dada adalah di tahun 2014. Sejak berseteru dengan Alfred Riedl di Piala AFF tahun itu, ia tak pernah dipanggil timnas lagi, dan jumlah caps–nya belum beranjak dari angka enam dengan sumbangan satu gol.
Bahkan Greg sempat curhat ke manajer Madura United, Haruna Soemitro, mengenai dirinya yang tak kunjung dipanggil kembali oleh timnas.
“Greg sempat komplain kepada tim. Kurang lebih begini yang disampaikan kepada tim. Dia dinaturalisasi untuk kepentingan timnas. Tujuan naturalisasi semata-mata membela timnas. Tapi dia tidak pernah mendapatkan kesempatan itu. Bahkan, sejak naturalisasi, catatan Greg hanya empat caps (enam berdasarkan catatan statistik) bersama timnas”, ujar Haruna seperti dikutip dari Indosport.
Ini tentunya menjadi tanda tanya besar bagi para pencinta sepak bola nasional. Dengan kualitas yang dimilikinya, sudah selayaknya Greg kembali bermain di timnas, setidaknya saat Indonesia menjajal kekuatan Suriah U-23 dan timnas Guyana dalam beberapa minggu ke depan.
Kebetulan, tipe penyerang seperti Greg belum ada di timnas saat ini. Fisiknya kuat, bagus dalam duel satu lawan satu, dan ia punya kecepatan yang cukup eksplosif. Eks pemain BEC Tero Sasana ini juga bisa bermain melebar, dan yang terpenting ia punya insting gol tinggi. Sesuatu yang jarang dimiliki oleh para penyerang lokal.
Jika menggunakan formasi 4-3-3, Greg bisa mengisi salah satu pos penyerang sayap, untuk melayani Lerby Eliandry. Greg juga bisa berdiri sendirian sebagai ujung tombak, seperti yang dilakukannya di Madura United ketika Peter Odemwingie cedera panjang. Atau, jika Ilija Spasojević mendapat debutnya bersama timnas Indonesia di laga tengah bulan nanti, Greg dapat menjadi duetnya di lini depan.
Musim ini merupakan salah satu periode terbaik Greg Nwokolo. Sudah selayaknya ia diberi kesempatan lagi untuk membela timnas Indonesia, karena sangat disayangkan jika pemain sekaliber Greg bernasib sama dengan Jhonny van Beukering, yang hanya mendapat secuil caps di timnas Garuda.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.