Eropa Prancis

Tanpa Neymar, Paris Saint-Germain Masih Terlalu Perkasa

Kartu merah yang diperoleh Neymar dalam laga Le Classique antara Paris Saint-Germain (PSG) kontra Olympique Marseille akhir pekan kemarin memaksa manajer PSG, Unai Emery, mengubah sedikit pola permainan timnya saat bersua dengan OGC Nice, dalam partai lanjutan Ligue 1 pekan ke-11 dini hari tadi (28/10).

Di lini depan, posisi Neymar sebagai salah satu trisula maut Les Parisiens bersama Edinson Cavani dan Kylian Mbappe digantikan oleh winger kidal dari Argentina, Angel Di Maria.

Berlaga di Stadion Parc des Princes yang dipenuhi oleh pendukung setianya, PSG langsung tancap gas sedari sepak mula. Hanya dalam tempo tiga menit, sorak-sorai kegembiraan pendukung PSG langsung pecah.

Memanfaatkan umpan via sepakan bebas Di Maria pada area kanan pertahanan Nice, Cavani melakukan diving header guna menceploskan bola ke gawang Les Aiglons yang dikawal oleh kiper kedua, Walter Benitez.

Keberhasilan menciptakan gol cepat justru membuat PSG meningkatkan intensitas serangan mereka. Barisan belakang Nice yang dikomandoi Dante pun keteteran buat membendung arus serangan tim tuan rumah yang begitu intens.

Tekanan demi tekanan yang terus dibuat PSG akhirnya sukses mengoyak jala Benitez untuk kedua kalinya di menit ke-31. Cavani yang lepas dari jebakan offside, dengan dingin mengeksekusi umpan chip indah yang dikirimkan oleh Di Maria sehingga penyerang asal Uruguay itu mencatatkan namanya di papan skor untuk kedua kalinya. Kedudukan 2-0 bagi Les Parisiens sendiri bertahan hingga wasit menyudahi jalannya babak pertama.

Sehabis turun minum, Nice berusaha bangkit dengan keluar menyerang dan mengincar gol yang bisa menipiskan ketertinggalan. Pada menit ke-48, Les Aiglons beroleh peluang via Wesley Sneijder, sayangnya tendangan gelandang berkepala plontos itu melambung jauh di atas gawang PSG.

Mampetnya serangan tim tamu akhirnya berbuah petaka setelah PSG berhasil menambah pundi-pundi golnya di laga ini. Berawal dari umpan via sundulan yang dibuat Cavani, Dante yang bermaksud menghalau karena dijepit oleh Dani Alves dan Di Maria justru mengirim bola tersebut masuk ke dalam gawangnya sendiri. PSG pun unggul dengan skor 3-0.

Selepas gol itu, gelombang serangan Les Parisiens sama sekali tidak kendor. Beberapa kali Cavani, Mbappe sampai Julian Draxler berhasil menciptakan sejumlah peluang yang sialnya, cuma nyaris menjadi gol.

Hingga peluit panjang berbunyi, kemenangan tiga gol tanpa balas sukses dikantoni oleh Cavani dan kawan-kawan. Mereka pun semakin kokoh di puncak klasemen Ligue 1 musim 2017/2018 dengan koleksi 29 angka. Sementara bagi Nice, kekalahan ini jadi hasil negatif keempat beruntun di Ligue 1 sehingga posisi mereka terjerembab di peringkat ke-14.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional