Eropa Inggris

Hasrat Timo Werner Merumput di Inggris dan Manchester United

Untuk kesekian kali, Bayern München sukses menahbiskan diri sebagai yang terbaik di tanah Jerman setelah menjuarai Bundesliga di musim 2016/2017 kemarin. Akan tetapi, perhatian seluruh penikmat sepak bola juga sukses dicuri oleh tim promosi yang baru pertama kali mencicipi atmosfer Bundesliga, RasenBallsport (RB) Leipzig.

Secara tidak terduga, klub yang diasuh oleh Ralph Hassenhüttl ini berhasil finis di peringkat dua klasemen akhir alias tepat di bawah Die Bayern. Mereka sanggup mengalahkan nama-nama tradisional seperti Borussia Dortmund, Bayer Leverkusen, Hamburger SV, Schalke 04, sampai Werder Bremen.

Ajaibnya, para penggawa andalan dari klub yang dimiliki oleh perusahaan minuman berenergi asal Austria, Red Bull GmBH ini, bukan nama-nama tenar. Barangkali hanya segelintir orang yang sudah tahu siapa figur Emil Forsberg, Naby Keita, Marcel Sabitzer, Dayot Upamecano, dan Timo Werner sebelumnya.

Berbekal nama-nama tersebut, di musim kompetisi Bundesliga 2017/2018, RB Leipzig kembali menebar ancamannya kepada para pesaing. Sampai pekan ke-9, klub yang bermarkas di Stadion Red Bull Arena ini masih nyaman di posisi tiga, sehingga kans untuk mengulangi pencapain musim kemarin atau bahkan melebihinya, terbuka dengan amat sangat lebar.

Menariknya, walau performa Die Bullen sedang bagus-bagusnya dalam kurun dua musim terakhir, tapi mesin gol mereka selama ini, Werner, justru mengungkapkan hasratnya untuk merantau ke kompetisi lain jika harus menanggalkan seragam RB Leipzig.

Menikmati sensasi berbeda plus mencari tantangan baru menjadi alasan utama Werner memilih untuk hijrah dari kampung halamannya sendiri. Kompetisi paling glamor sejagad, Liga Primer Inggris, dipilih pemuda berumur 21 tahun tersebut sebagai destinasi utama dan menyusul kompatriotnya semisal Emre Can (Liverpool), Ilkay Gündoĝan (Manchester City), Per Mertesacker dan Mesut Özil (Arsenal), serta Antonio Rüdiger (Chelsea).

Hal ini disampaikan Werner secara langsung kala diwawancarai oleh media ternama asal Inggris, Sky Sports. Pemuda yang lulus dari akademi Stuttgart itu menyebut bahwa era kejayaan Manchester United bersama Sir Alex Ferguson merupakan salah satu periode terbaik yang senantiasa teringat di pikirannya.

“Semasa kanak-kanak, aku selalu membayangkan jika suatu saat nanti aku bakal membela sebuah klub besar. Dan stereotip klub papan atas yang berkelindan di benakku kala itu adalah Manchester United. Bersama Sir Alex Ferguson, mereka punya pemain-pemain kelas dunia dan seringkali jadi kampiun di berbagai kompetisi. Sebagai bocah kecil, tentu aku menyenangi klub yang berprestasi seperti The Red Devils”, paparnya.

Lebih lanjut, Werner juga menyebut bila kompetisi lain semacam La Liga Spanyol, Ligue 1 Prancis, atau Serie A Italia juga sangat menarik perhatiannya. Namun Werner merasa bahwa dirinya takkan cocok bermain di sana. Padahal, di sepanjang bursa transfer musim panas 2017 kemarin, nama Werner juga beberapa kali dikaitkan dengan Barcelona dan Real Madrid.

Walau menyebut bahwa untuk saat ini dirinya akan tetap fokus tampil buat RB Leipzig di ajang Bundesliga, Piala Jerman, maupun Liga Champions, namun apa yang diungkapkan oleh Werner sudah barang tentu masuk ke telinga manajemen beberapa klub Liga Primer Inggris.

Bisa dipastikan, ketertarikan terhadapnya bakal meninggi seiring berjalannya waktu. Terlebih jika Werner bisa mengulangi atau bahkan melebihi pencapaiannya di musim kemarin bareng Die Bullen.

Berdasarkan data yang dihimpun via transfermarkt, Werner yang masih belia punya market value yang cukup mahal yaitu 45 juta euro. Bukan tidak mungkin, RB Leipzig bakal menetapkan banderol yang lebih tinggi andai penampilan Werner musim ini semakin ciamik dan sejumlah klub papan atas Eropa tetap menginginkan jasanya.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional