Nasional Bola

Timnas U-23 Indonesia Tahun 2007: Ketika Pemuda-Pemuda Impian Gagal Total di SEA Games

Kualitas sepak bola Indonesia usia muda memang sudah tersohor sejak lama. Dalam setiap tahunnya, selalu ada bakat-bakat hebat yang bermunculan. Bahkan Evan Dimas serta Egy Maulana Vikri, sudah mendapatkan perhatian dari kancah sepak bola secara global. Sudah menjadi pengetahuan umum apabila tim muda Indonesia selalu tampil hebat, sayangnya, kemudian pemuda-pemuda ini melempem ketika bermain di level senior.

Ketika muncul pertanyaan, tim muda Indonesia mana yang paling terbaik, kebanyakan akan menjawab Timnas U-19 yang berhasil meraih gelar juara Piala AFF U-19 pada tahun 2013 lalu. Ada pula yang menjawab Timnas U-22 yang berlaga di SEA Games lalu sebagai tim muda terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Baca juga: Gol-Gol Indah Timnas Indonesia Sepanjang SEA Games 2017

Akan tetapi, sebenarnya satu dekade lalu, ada tim muda Indonesia yang merupakan terbaik dari yang terbaik. Timnas U-23 yang berlaga di SEA Games 2007 bisa dibilang merupakan kumpulan all-stars para pemain muda saat itu. Sayangnya, mereka gagal memenuhi ekspektasi yang dibebankan kepada mereka.

Muda dan memiliki pengalaman, tapi gagal di SEA Games 2007

Ada satu fenomena yang membuat tim U-23 tahun 2007 menjadi begitu spesial ketimbang tim muda terbaik lain yang pernah ada dalam sejarah timnas Indonesia. Ketimbang Garuda Jaya yang masih sangat hijau di tahun 2013, atau Timnas U-22 SEA Games 2017 yang kebanyakan merupakan debutan, tim U-23 tahun 2007 kebanyakan penggawanya merupakan para pemain berusia muda yang sudah menjadi andalan di klub mereka masing-masing.

Di mulai dari posisi kiper, ketika kiper Ravi Murdianto yang masih bermain di level tim muda, sementara Satria Tama belum lama bermain di level senior, gawang Timnas U-23 di tahun 2007 dikawal oleh Dian Agus Prasetyo yang sudah tampil reguler bersama Pelita Jaya, M. Yasir yang menjadi andalan dari Persikota Tanggerang, serta Fauzal Mubaraq yang kala itu merupakan deputi dari almarhum Choirul Huda.

Di lini belakang, selain duet Muhammad Roby serta Ricardo Salampessy menjadi andalan, keduanya sudah bermain reguler baik untuk Persija Jakarta maupun Persipura Jayapura. Pelapis mereka adalah Purwaka Yudhi yang kala itu masih bermain untuk Deltras Sidoarjo, serta Achmad Jufriyanto yang kariernya sedang menanjak bersama Persita Tangerang. Muhammad Nashua serta Fandy Mochtar melengkapi nama-nama pemain muda yang sudah menjadi tumpuan di tim mereka di lini pertahanan.

Sementara sektor gelandang adalah yang paling mewah. Ada Lord Atep yang kala itu masih bermain untuk Persija Jakarta, lalu ada Eka Ramdani yang merupakan kapten tim, bersanding dengan Ahmad Bustomi dan Imanuel Wanggai. Pelapis mereka adalah Ardan Aras, Hendra Ridwan, dan M. Bachtiar. Di lini depan ada Ian Louis Kabes, Airlangga Sucipto, Cornelius Geddy, dan Jajang Mulyana, yang kala itu dianggap sebagai penyerang masa depan Indonesia.

Bahkan di daftar tunggu skuat tim yang kala itu ditangani oleh Ivan Kolev, ada nama-nama pemain muda tenar seperti Galih Sudaryono, Taufik Kasrun, Jimmy Suparno, dan Bobby Satria.

Lebih lengkapnya, berikut skuat akhir Indonesia untuk SEA Games 2007:

  • Dian Agus Prasetyo (Pelita Jaya Purwakarta)
  • Fauzal Mubaroq (Persela Lamongan)
  • Yasir (Persikota Tangerang)
  • Ricardo Salampessy (Persipura Jayapura)
  • Achmad Jufriyanto (Persita Tangerang)
  • Purwaka Yudhi (Deltras Sidoarjo)
  • Fandy Mochtar (Persiter Ternate)
  • Muhammad Robby (Persija Jakarta)
  • Muhammad Nasuha (Persikota Tangerang)
  • Christian Warobay (Sriwijaya FC)
  • Eka Ramdhani (Persib Bandung)
  • Atep (Persija Jakarta)
  • Ardan Aras (Pelita Jaya Purwakarta)
  • Muhammad Bachtiar (Persipura Jayapura)
  • Imanuel Wanggai (Persipura Jayapura)
  • Hendra Ridwan (Persmin Minahasa)
  • Ahmad Bustomi (Persema Malang)
  • Arif Suyono (Arema Malang)
  • Cornelius Sergius Geddy (PS AU)
  • Jajang Mulyana (Pelita Jaya Purwakarta)
  • Ian Louis Kabes (Persipura Jayapura)

Ekspektasi besar kemudian muncul dari tim ini. Seperti yang sudah disebutkan, para pemain yang dipanggil oleh Ivan Kolev adalah para pemain muda yang sudah menjadi andalan di kesebelasan mereka masing-masing. Medali emas SEA Games 2007 diharapkan menjadi target yang bisa dicapai.

Laga perdana fase grup dilalui dengan baik, ketika Eka Ramdani dan kawan-kawan berhasil menang atas Kamboja dengan skor 3-1. Airlangga, Manu Wanggai, dan Ardan Aras menjadi pencetak gol tim Garuda Muda ke gawang lawan.

Sayangnya tim ini kemudian gagal melaju, bahkan hanya untuk sekadar lolos ke babak semifinal. Hasil imbang tanpa gol di pertandingan kedua melawan Myanmar ditenggarai menjadi penyebab utama. Di partai penentuan, tim ini kemudian dikalahkan tuan rumah Thailand dengan skor tipis 2-1.

Meskipun gagal total di SEA Games 2007, para pemain skuat ini kemudian kariernya semakin meningkat. Beberapa kemudian direkrut klub yang lebih besar, beberapa bahkan menjadi andalan timnas senior di kemudian hari. Timnas U-23 tahun 2007 ini seakan menjadi pakem percaturan pemain di kancah sepak bola Indonesia bertahun-tahun selanjutnya.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia