Sudah jatuh tertimpa tangga. Sepertinya itulah peribahasa yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi Everton saat ini. Setelah babak belur di awal musim Liga Primer Inggris, The Toffees juga hancur lebur di kancah Liga Europa. Dalam lanjutan matchday ketiga Grup E, Everton kembali harus menelan kekalahan menyakitkan 1-2 di kandang sendiri dari wakil Prancis, Olympique Lyonnais.
Bermain di hadapan puluhan ribu pendukung mereka di Goodison Park, Everton sebenarnya tampil tak begitu buruk di babak pertama. Sayangnya, gol cepat Nabil Fekir dari titik putih di menit keenam, sepertinya langsung membuat mental para pemain The Toffees sedikit terganggu. Sebaliknya, tim tamu justru tampil jauh lebih tenang dan efektif. Mengandalkan kecepatan Bertrand Traore dan Memphis Depay di sisi sayap, Lyon beberapa kali kerap membuat serangan cepat yang merepotkan barisan pertahanan tim tuan rumah.
Memasuki babak kedua, Koeman yang tak mau timnya makin terpuruk, mencoba menambah ketajaman lini depan dengan memasukkan pemain muda, Ademola Lookman, menggantikan Davy Klaasen yang perannya sama sekali tak terlihat di laga ini. Masuknya Gylfi Sigurdsson di pertengahan babak kedua juga membuat kreativitas Everton menjadi lebih baik. Hasilnya langsung terasa ketika Sigurdsson mampu mengirimkan sebuah umpan matang kepada Ashley Williams yang berhasil dikonversi bek gempal tersebut menjadi gol melalui sundulan kepala.
Merasa mendapat angin segar usai gol Williams, Everton justru keasyikan menyerang dan hilang fokus di lini belakang. Hal inilah yang dimanfaatkan Lyon untuk kembali mencetak gol tambahan. Berawal dari skema serangan balik, Maxwell Cornet berhasil mengirim umpan tarik kepada Bertrand Traore yang berhasil menjebol gawang Jordan Pickford melalui sebuah backheel indah pada menit ke-75. Lyon pun berhasil membawa pulang poin penuh dari kandang Everton.
Walaupun bukan menjadi alasan utama, keputusan menyimpan Wayne Rooney yang sepertinya disiapkan untuk laga melawan Arsenal akhir pekan ini, dapat dikatakan sebagai salah satu blunder yang dilakukan pelatih Ronald Koeman pada laga kali ini.
Dominic Calvert-Lewin yang diplot sebagai penyerang tunggal tak mampu berbuat banyak sepanjang pertandingan. Dimainkan penuh selama 90 menit, pemuda Inggris ini hanya mampu melepaskan satu kali tendangan ke arah gawang. Sandro Ramirez yang dimasukkan di sepertiga akhir babak kedua juga tak memberi kontribusi yang signifikan.
Dilema ini memang wajar dialami Koeman karena begitu sulitnya menentukan komposisi lini serang Everton yang sejauh ini tampil jauh dari harapan. Bayangkan saja, sebelum pertandingan melawan Lyon, baru ada empat pemain Everton yang mampu mencetak gol di semua kompetisi yang dijalani The Toffees, yaitu Rooney, Oumar Niasse, Nikola Vlasic, dan Calvert-Lewin.
Namun apapun alasannya, nasi sudah telanjur menjadi bubur. Everton yang memang sedang dalam tren buruk, kini sudah makin terpuruk. Baru mengoleksi satu poin, Sigurdsson dan kawan-kawan terdampar di dasar klasemen Grup E Liga Europa, tertinggal 6 angka dari pimpinan klasemen Atalanta. Di sisi lain, kemenangan atas Everton berhasil membuat Lyon menempel Atalanta dengan hanya berselisih dua poin.
Author: Alfiza Satrio (@Alfizasatrio)
Penggemar si biru dari London Barat