Eropa Champions League

Harap-Harap Cemas Atletico Madrid dan Sejarah Qarabag

Penampilan klub di setiap musim tentu berbeda, begitu juga dengan penampilan mereka di berbagai ajang. Kadang, ada tim yang begitu tangguh di liganya sendiri, namun loyo ketika harus menjalani kompetisi lain. Kadang, ada juga tim yang garang di kompetisi Eropa, namun keok di liga. Hanya segelintir klub saja yang bisa mempertahankan penampilan mereka di semua ajang. Mental seperti itu yang membuat sebuah tim merengkuh banyak trofi.

Tengok saja tim-tim yang pernah meraih treble seperti Barcelona, Bayern München, dan Internazionale Milano. Tim-tim tersebut mampu merebut gelar juara liga serta trofi kebanggaan klub Eropa, Liga Champions. Hal tersebut tampaknya tak bisa dicontoh oleh tim tenar Spanyol, Atletico Madrid, yang sedang harap-harap cemas di Liga Champions.

Atleti harusnya sadar betul dengan kualitas yang mereka miliki. Walau sempat digonjang-ganjing akan kehilangan salah satu pemain andalan mereka, Antoine Griezmann, serta tak bisa membeli pemain sampai Januari nanti, Atleti tetap tampil lumayan di La Liga.

Dari delapan laga yang sudah mereka main, mereka belum pernah kalah sama sekali. Klub yang pernah memenangi La Liga di musim 2013/2014 juga memiliki rekor kandang yang baik, dengan baru kemasukan satu gol. Namun sayang, gagalnya mereka mendapat poin penuh ketika berhadapan dengan tim-tim sekelas Leganes dan Girona, serta hanya bisa mencuri satu poin ketika berhadapan dengan tim besar, membuat mereka hanya duduk di posisi ke-4.

Potensi di La Liga masih ada, namun potensi di Liga Champions harusnya membuat Atletico cemas. Anak asuhan Diego Simeone masuk ke grup yang terbilang sulit. Akan tetapi, kita tentu tahu pengalaman Atleti di Liga Champions, yang dua kali menjadi finalis beberapa tahun ke belakang.

Pengalaman yang mereka miliki serta penampilan yang cukup stabil di liga, harusnya membuat mereka menjadi yang terdepan. Tapi apa mau dikata, mereka malah tampil jelek di ajang ini. Bertandang ke Roma, mereka hanya bisa berbagi angka. Menjamu Chelsea di kandang sendiri, mereka harus takluk di menit-menit terakhir, walaupun sempat memimpin terlebih dahulu. Pertandingan tadi malam seharusnya menjadi momen kebangkitan mereka, namun sayang mereka gagal mengalahkan Qarabag yang harus bermain dengan sepuluh orang di menit ke-75.

Hasil seri ini tentu membuat Atletico harap-harap cemas di Liga Champions. Mereka bergabung dengan klub seperti  AS Monaco dan Borussia Dortmund, yang tampil bagus di liga namun belum pernah menang di Liga Champions musim ini. Penampilan mereka harus cepat diperbaiki jika tak ingin terjun ke liga malam Jumat.

Namun menariknya, di laga ini sejarah tercipta karena sang tuan rumah, Qarabag, sukses memetik poin perdana mereka di ajang paling populer antarklub Eropa ini. Selain itu, mereka juga sukses mencatat clean sheet perdana. Duka bagi Atleti, suka cita bagi Qarabag.

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola