Turun Minum Serba-Serbi

Cara-Cara Unik Manajer Memberi Motivasi kepada Pemainnya

Sepak bola tak hanya melulu soal taktik dan skill olah bola. Sepak bola juga membutuhkan kemampuan emosional yang baik dari pemain, dan terutama, sang manajer. Manajer yang baik dapat dinilai dari cara ia menangani pemain-pemainnya.

Bagaimana cara ia menjaga pemainnya tetap bahagia, dan tentunya, memotivasi pemainnya untuk mampu tampil baik di tiap pertandingan. Masalah motivasi ini tentunya amat krusial, dan bisa menjadi pembeda antara menang dan kalah bagi satu tim.

Manajer yang hebat tentu mampu memotivasi pemainnya untuk memberikan segalanya di lapangan. Beberapa manajer terkenal akan kemampuan motivasinya yang luar biasa, namun, tak jarang motivasi diberikan dengan cara-cara yang unik dan tidak biasa.

Berikut ini beberapa cara unik yang dilakukan para manajer untuk memotivasi pemainnya:

Carlos Marconi

Mari kita buka dengan nama yang tidak cukup terkenal, Carlos Marconi. Marconi adalah pelatih dari tim junior Newell’s Old Boys, klub di mana pemain terbaik dunia saat ini, Lionel Messi, menempuh pendidikan sepak bolanya. Marconi-lah yang menjadi pendidik sekaligus pelatih dari Messi muda.

Marconi memiliki cara unik untuk memotivasi pemain mudanya yang amat bertalenta tersebut. Ia menjanjikan Messi satu buah kukis apabila Si Kutu berhasil mencetak gol. Tentu saja Messi kecil selalu mendapatkan kukis tersebut, mengingat ia adalah pemain yang memang sangat hebat sedari ia masih anak-anak.

Namun, ada satu hal yang mengganjal bagi Marconi, sebab pemain berbakatnya itu tak pernah mencetak gol dengan kepalanya. Alhasil, Marconi memberikan janji baru bagi Messi, ia akan memberikan dua kukis apabila Messi berhasil mencetak gol dengan kepalanya. Di pertandingan selanjutnya, Messi mendribel bola melewati kiper lawan, mengangkat bola, kemudian menyundul masuk bola tersebut ke gawang yang kosong. Marconi pun menepati janjinya.

Jose Mourinho

Jose Mourinho

Pelatih Manchester United ini memang dikenal sebagai orang yang jago dalam urusan manajemen pemain. Kebanyakan pemain-pemain yang pernah diasuhnya begitu mencintai Mourinho, bahkan beberapa memanggil pria kelahiran Setubal ini dengan sebutan ‘ayah’.

Mourinho tentunya juga ahli dalam soal motivasi, namun ia juga memiliki cara unik dalam memompa semangat anak asuhnya. Hal ini dibeberkan Zlatan Ibrahimovic dalam otobiografinya I Am Zlatan. Zlatan, yang sudah bermain di dua klub yang berbeda bagi Mourinho, menyatakan bahwa manajer asal Portugal tersebut memiliki cara unik dalam memotivasi pemainnya saat masih menukangi Internazionale Milano.

Mourinho suka berteriak-teriak dengan cara yang teatrikal dan dramatis, dan menutup pidatonya dengan menendang papan tulis melayang di atas ruang ganti. Meskipun begitu, cara Mourinho itu dianggap Zlatan manjur, karena pemain Inter selalu bermain seperti hewan kelaparan ketika Mourinho memberikan motivasi semacam itu.

Transfer

Louis van Gaal

Manajer legendaris asal Belanda ini mungkin banyak dikenang generasi milenial akibat kegagalannya saat menukangi Manchester United. Meskipun begitu, van Gaal adalah manajer yang andal, terutama ketika ia masih menjadi nakhoda Ajax Amsterdam. Van Gaal juga ternyata memiliki cara unik untuk memotivasi pemain-pemainnya.

Saat menjadi manajer Bayern München di tahun 2009-2011, manajer berusia 66 tahun ini pernah memelorotkan celananya sendiri di depan anak asuhnya! Mantan manajer timnas Belanda ini mengatakan bahwa ia ingin anak buahnya sadar, bahwa ketika ia memutuskan untuk mengganti satu pemain, ia lakukan itu demi kebaikan tim, bukan untuk egonya sendiri.

Mungkin dengan memelorotkan celananya, van Gaal berusaha memberitahu bahwa ia bahkan sudah tidak memiliki ego demi kebaikan timnya, sebuah cara yang aneh nan unik.

Sir Alex Ferguson

Sir Alex Ferguson

Tak lengkap rasanya tidak memasukkan nama Sir Alex Ferguson ke dalam daftar ini. Pria Skotlandia ini dikenal sebagai raja dari motivasi. Ia sangat jago dalam mengeluarkan kemampuan terbaik yang dimiliki oleh pemainnya. Tak heran, begitu banyak gelar yang ia raih kala memanajeri Manchester United.

Manajer legendaris ini terkenal dengan cara motivasinya yang amat keras, yang dijuluki sebagai “hairdryer treatment”. Pada dasarnya, Ferguson hanya memaki-maki pemainnya dengan begitu keras dari jarak yang begitu dekat, sehingga menghasilkan udara panas layaknya pengering rambut. Beberapa mantan anak asuhnya berbicara tentang betapa mengerikannya “hairdryer treatment” yang diberikan Ferguson, seperti Shinji Kagawa, Rio Ferdinand, dan Wayne Rooney.

Meskipun begitu, Ferguson sendiri mengaku hanya enam kali ia mengeluarkan cara kejamnya tersebut untuk memotivasi pemain dalam 27 tahun karier manajerialnya. Sepertinya hal itu relatif, mengingat Ferguson pasti merasa bahwa banyak makian yang ia keluarkan tidak masuk klasifikasi “hairdryer treatment” miliknya.

Ronny Deila

Deila barangkali tak setenar nama-nama seperti Ferguson dan Mourinho, namun manajer asal Norwegia ini juga memiliki cara unik sekaligus menggelikan dalam memotivasi pemainnya. Mantan manajer Celtic FC yang kini menjadi pemimpin di klub Norwegia, Valerenga ini, terkenal akibat kelakuannya untuk menelanjangi dirinya sendiri demi memotivasi pemainnya dalam pertandingan hidup dan mati melawan Stromgodset.

Valerenga memang membutuhkan kemenangan untuk terhindar dari degradasi saat itu. Deila sendiri berkata bahwa ia telanjang untuk mencairkan suasana dan membuat rileks anak asuhnya. Pemainnya, Herman Stengel, dilansir dari Guardian, menyatakan bahwa ‘tarian’ yang dilakukan manajer muda tersebut sama sekali tidak sedap dipandang, namun berhasil membuat anak asuhnya tenang dan ceria dalam menghadapi pertandingan.

Hal ini diamini oleh kapten Valerenga, Christian Grindheim, yang mengatakan bahwa telanjangnya Deila adalah metafora dari menjadi diri sendiri. Cara Deila ini sepertinya patut dicoba oleh Luis Milla nanti di timnas Indonesia, ya.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket