Beberapa hari terakhir, Andik Vermansyah gencar dikabarkan akan segera meninggalkan klubnya di Liga Maaysia, Selangor FC. Pemain sayap lincah tim nasional Indonesia ini memperoleh banyak tawaran untuk kembali ke Liga Indonesia.
Andik termasuk salah satu pemain paling penting di tim utama Selangor, tapi masa depannya bersama The Red Giants belum ditentukan. Menurut laporan beberapa media Malaysia, Andik telah menerima tawaran dari beberapa klub untuk musim 2018, termasuk mantan klubnya, Persebaya Surabaya. Namun, pemain berusia 26 tahun itu belum membuat keputusan mengenai masa depannya.
“Saya belum bisa menentukan klub mana yang akan saya pilih karena saya masih terikat kontrak dengan Selangor sampai akhir tahun ini. Namun untuk musim depan, sulit dikatakan apakah saya masih akan bersama Selangor,” kata Andik seperti dilansir Bisnis.com .
Lebih lanjut, Andik berkata, “Saya hanya ingin yang terbaik untuk saya dan juga untuk perjalanan karier saya. Saya sedang mendiskusikan hal ini dengan manajer saya. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik.
Sejak bergabung dengan Selangor tiga tahun lalu, Andik dijuluki ‘Messi Indonesia’ karena postur tubuhnya yang mungil tetapi memiliki kemampuan dribel mematikan seperti kapten timnas Argentina tersebut. Ia berhasil membantu Selangor merebut gelar Piala Malaysia pada tahun 2015.
Pemain kelahiran Jember ini juga mencatatkan namanya di buku rekor dengan mencetak gol tercepat kedua dalam sejarak Liga Super Malaysia, yaitu pada detik ke-28, ketika timnya menghadapi tim kuat Johor Darul Ta’zim FC. Rekor gol tercepat masih dipegang pemain Felda United Akhmad Fakri Saarani, yaitu pada detik ke-12.
Siapa pun klub Indonesia yang memburu tanda tangan Andik, sepertinya harus berlomba-lomba menetapkan tawaran terbaik. Jika acuannya nominal yang tertera di kontrak, konon Andik menikmati gaji setara dengan 3 miliar rupiah di Selangor pada Liga Super Malaysia 2017.
Angka ini meningkat snagat signifikan dibandingkan saat pertama kali ia datang ke Malaysia. Di musim pertamanya, Andik dikabarkan mengantongi 1,6 miliar rupiah setahun. Angkanya meningkat pada musim kedua menjadi kisaran 2 miliar rupiah.
Meski demikian, jumlah tersebut masih di bawah nilai yang diperoleh pemain bergaji termahal di Malaysia, Mohammad Ghaddar. Pemain tim nasional Lebanon ini memperoleh sekitar 6 miliar rupiah.
Andik sendiri pada awal Oktober lalu sempat memberi sinyal kalau dirinya saat ini masih lebih memilih untuk melanjutkan karier di Malaysia jika masih diberi kesempatan. Terbersit kekhawatiran jika suatu waktu kondisi sepak bola Indonesia kembali kacau.
“Memang, untuk saat ini kompetisi di Indonesia sudah berjalan lebih bagus dari sebelumnya. Tapi, saya masih ada trauma, takut kisruh seperti dulu lagi,” ujar Andik dilansir Goal.com .
Ke mana pun pilihanmu nanti, semoga itulah yang terbaik bagimu, Andik!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.