Perolehan gelar juara selalu menjadi bahan perdebatan panjang antar para penggemar Manchester United dengan Liverpool. Biasanya, yang selalu dibanggakan oleh para penggemar tim Setan Merah adalah 20 gelar juara Liga Primer Inggris yang jauh lebih banyak ketimbang Liverpool yang sudah menjadi rival klasik mereka. Para penggemar Si Merah sendiri selalu membanggakan koleksi lima gelar juara Liga Champions yang jelas jauh lebih banyak dengan yang dimiliki oleh United.
Debat kusir ini biasanya kemudian menyangkut kepada para pemain yang memperolehnya. Para penggemar Liverpool biasanya enggan melibatkan anggota Class of 92 yang memiliki dua gelar juara, seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Gary Neville, yang berhasil memenangkan gelar juara Eropa pada tahun 1999 dan 2008.
Karena biasanya yang menjadi pembanding adalah kapten legendaris mereka, Steven Gerrard, yang berhasil membawa Liverpool meraih gelar juara Eropa pada tahun 2005. Yang sering menjadi sosok yang dibandingkan adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub United, Wayne Rooney. Harus diakui bahwa perbandingan ini sebenarnya adalah cara untuk para penggemar Liverpool memberikan ketenangan terhadap hati mereka karena Gerrard dan Rooney sama-sama memilki satu gelar Liga Champions.
Tetapi sebenarnya, apabila para penggemar United ingin memenangkan perdebatan panjang yang sebenarnya tidak akan ada habisnya, mereka bisa membawa sosok Wes Brown. Banyak yang tidak tahu bahwa Wes Brown ini sebenarnya memiliki gelar Liga Champions yang sama dengan Gary Neville, Ryan Giggs, dan Paul Scholes. Wes Brown yang sepanjang kariernya lebih banyak dihabiskan di bangku cadangan, nyatanya memiliki dua gelar juara kompetisi Eropa. Bagaimana bisa?
Lahir dengan nama lengkap Wesley Michael Brown, di Longsight, ia merupakan putra daerah Manchester, sama dengan Neville bersaudara. Ketika United meraih tiga gelar pada musim kompetisi 1998/1999, musim tersebut merupakan musim kedua Brown untuk United. Sejak masih di akademi ia bermain di posisi bek tengah, namun di tim senior, Sir Alex Ferguson kemudian memainkan Brown di posisi bek kanan untuk melapis Gary Neville.
Brown total bermain 21 pertandingan di musim tersebut, termasuk empat pertandingan yang ia jalani di kompetisi Liga Champions Eropa. Meskipun hanya sedikit, itu sudah cukup membuat Brown yang kala itu masih berusia 20 tahun, mendapatkan medali gelar juara Liga Champions musim tersebut. Bahkan banyak pihak yang menganggap bahwa karier Brown akan melesat setelah itu.
Namun yang terjadi kemudian tidak sesuai dengan perkiraan. Brown kesulitan untuk bermain reguler di posisi bek tengah yang ia idamkan. Kedatangan Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic menjadi penyebab utama. Brown kemudian mesti rela bermain di posisi bek kanan hampir di sepanjang kariernya bersama United.
Berbeda dengan di final pertama di mana ia minim kontribusi, Brown justru tampil sangat baik di final keduanya di Moskow tahun 2008. Masih segar dalam ingatan tentunya bagaimana umpan kiriman dari Brown yang kemudian menjadi gol pembuka dari Cristiano Ronaldo. Brown juga tampil apik untuk menahan gempuran para penyerang Chelsea kala itu.
Dua gelar Liga Champions tersebut tentu menjadi sesuatu yang sangat dibanggakan oleh Brown, yang sepanjang kariernya lebih banyak dihabiskan sebagai pemain pelapis. Ia bisa membanggakan diri bahwa ia memiliki medali gelar juara Liga Champions yang lebih banyak ketimbang Steven Gerrard.
Happy birthday, Wes Brown!
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia