Eropa Spanyol

Raphael Varane dan Sepanjang Hayat bersama Real Madrid

“Mengakhiri karier saya bersama Real Madrid? Kenapa tidak? Hal itu menjadi tujuan saya ketika memperpanjang kontrak di tahun 2014 dahulu. Rencana jangka panjang saya memang terus bersama Real Madrid. Ini klub yang sangat besar dan ambisi saya sebagai pemain pun seperti tanpa batas,” tegas Raphael Varane dalam sebuah wawancara.

Menyitir ucapan bek asal Prancis tersebut, Madrid tidak akan kesulitan menemukan penerus Sergio Ramos kelak. Dan dengan kalimat penuh percaya diri di atas, pendukung Madrid boleh bernapas lega.

Bek yang kini berusia 24 tahun tersebut adalah salah satu bek terbaik di dunia. Dan hebatnya, ia seperti berada di “bawah radar”. Nama Varane tenggelam di tengah pikuk transfer bek tengah yang musim panas yang lalu didominasi nama-nama seperti Virgil van Dijk dan Leonardo Bonucci. Praktis, Varane hanya pernah dihubungkan dengan Jose Mourinho dan Manchester United-nya.

Madrid sendiri memahami bahwa bek tengah modern tidak mudah dicari. Selain jelas tak akan dilepas klub yang tengah memiliki bek-bek tengah modern tersebut, harga pasaran jelas semakin melonjak. Ketimbang mengeluarkan dana besar untuk belanja bek tengah, sangat bijak ketika Los Blancos memperpanjang kontrak Varane pada bulan September yang lalu.

Kontrak baru Varane baru akan berakhir pada tahun 2022. Dengan durasi lima tahun, Varane sudah akan menjalani pertandingannya yang ke-200 bersama Madrid ketika menghadapi Eibar pada 23 Oktober mendatang. Tentu, di usia 24 tahun, catatan 200 pertandingan bersama raksasa Madrid adalah sebuah catatan yang patut dibanggakan.

Zinedine Zidane sendiri sangat memercayai Varane. Sejak kembali dari cedera, Varane selalu bermain, terutama ketika menghadapi pertandingan-pertandingan besar. Mengapa Zidane begitu percaya dengan pemain bertinggi badan 191 sentimeter tersebut?

Sosok bek sempurna

Setidaknya Varane memenuhi tiga dasar bek “sempurna”. Ia kuat, cepat, dan jago menguasi bola. Tiga dasar tersebut ditunjang dengan pengambilan keputusan yang sangat baik untuk usia yang begitu muda. Penilaian ini pernah dilakukan oleh outsideofftheboots ketika Varane masih berusia 20 tahun.

Komparasi Varane pun tak main-main. Jika mampu berkembang sepenuhnya, Varane punya dadar untuk menjadi Lilian Thuram yang baru. Keduanya jago membaca situasi dan tegas tengah tekelnya. Pun, keduanya nyaman ketika menguasi bola, melakukan penetrasi vertikal dengan giringan, dan tak canggung dikepung banyak lawan.

Kelebihannya menguasai bola, juga dibarengi dengan seleksi umpan yang cukup memuaskan. Tingkat akurasi untuk bek tengah termasuk level elite, wujud kepercayaan diri dengan keputusan yang ia ambil. Kelebihannya ini membuat Madrid lebih nyaman ketika menjaga penguasaan bola atau membangun serangan dari bawah.

Dan satu hal yang sangat menarik dari Varane adalah akselerasinya. Sebagai bek tengah, mantan bek Lens tersebut punya kecepatan yang istimewa. Kelebihan ini tidak main-main, karena artinya Varane punya senjata untuk situasi yang tidak menguntungkan. Misalnya, ketika penyerang lawan lolos dan Varane tidak berada di ruang yang menguntungkan. Ia bisa dengan cepat mengejar lawan tersebut.

Untuk menyegarkan imajinasi pembaca, silakan simak parade akselerasi Varane di bawah ini:

https://www.youtube.com/watch?v=fFYUg9uUd_M

Sepak bola memang bukan soal siapa yang bisa berlari paling cepat. Kalau mau adu cepat, lebih baik ikut mendalami lomba lari. Namun, kecepatan akan sangat membantu dalam situasi tertentu, seperti penjelasan dan video di atas. Terlebih lagi, ketika struktur bertahan tim tengah tidak prima dan mudah ditembus lawan.

Satu hal lagi, kecepatan bagi bek tengah juga bukan hanya berguna dalam aksi bertahan. Jika situasinya mendukung, bek tengah juga bisa menginisiasi serangan dengan overlap, baik dengan atau tanpa bola. Aksi kejutan ini tentu akan menguntungkan tim, ketika lawan tak punya cara untuk mengantisipasi aksi penetrasi Varane ke daerah lawan.

Oleh sebab itu, menilai kemampuan Varane, tak salah jika ia disebut sebagai “sosok bek sempurna”. Yang perlu ditambahkan ke dalam permainan Varane tentu saja konsistensi mental. Kerja tambahan ini akan sangat penting ketika di masa depan, Varane mengambil alih tanggung jawab lini pertahanan dari Sergio Ramos.

Selama ini, Ramos berkembang dari “sosok bek sempurna” menjadi bek ideal karena ditunjang kekuatan mental yang ia bangun perlahan. Masa muda Ramos justru lebih beragam ketimbang Varane. Ramos yang dahulu adalah Ramos yang penuh dengan blunder. Dan catatan buruk itu seperti mengubur semua kemampuan dasar yang dimilik bek asal Spanyol tersebut.

Membangun mental memang perlu waktu dan Ramos mendapatkan kesempatan itu. Saat ini, dengan janji setia hingga pensiun bersama Madrid, Varane bisa berkonsentrasi penuh untuk menjadi lebih baik lagi. Ketika berhasil mencapai level permainan terbaik, dan janji “sepanjang hayat” itu, Madrid akan mendapatkan bek yang “mungkin” akan lebih sempurna ketimbang Sergio Ramos.

Sebuah harapan yang bukan tanpa alasan, bukan?

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen