Kritik adalah sesuatu yang wajar, apalagi ketika seorang pesepak bola tengah berada dalam performa buruk. Namun, kritik juga ada batasnya. Pun, mengulang-ulang sebuah kritik tentu tidak bijak. Sumbang, suara keras Martin Keown, yang ditujukan kepada Mesut Özil, justru terasa seperti nyanyian sumbang. Tak enak di telinga.
Keown, mantan pemain Arsenal, menyerang Özil secara terbuka. Serangan tersebut berawal dari sikap pemain berusia 28 tahun asal Jerman yang masih enggan membicarakan potensi perpanjangan kontrak. Özil bahkan dikabarkan akan hengkang di bulan Januari nanti, atau paling lambat di akhir musim dengan status bebas transfer.
Setidaknya ada dua klub yang dikabarkan tengah mendekati Özil. Mereka adalah Internazionale Milano dan Manchaster United. Mantan pemain Real Madrid tersebut dijagokan akan menerima pinangan United karena faktor kedekatan Özil dengan Jose Mourinho. Jika akhirnya bergabung dengan United, Özil tentu akan menjadi “salah satu pemain yang dibenci” oleh pendukung Arsenal.
Mengetahui situasi tersebut, tanpa tedeng aling-aling, Keown menyerang Özil dalam sebuah wawancara dengan BBC Radio 5 Live. “Saya rasa, Özil menguji kesabaran Arsene Wenger lebih keras ketimbang pemain lainnya. Tiba-tiba ia cedera ketika hanya bermain selama sembilan menit saat melawan West Bromwich Albion (WBA). Jadi, karena hanya bermain selama sembilan menit, bagaimana ia bisa cedera?”
Menurut saya, di bagian tertentu, ia sudah merasa tak bersama Arsenal lagi. Secara psikologis, secara mental, ia sudah meninggalkan sepak bola (Arsenal). Mungkin saat ini Wenger tengah berusaha mendapatkan kompensasi terbaik dari dirinya,” tambah Keown.Secara khusus, Keown juga menegaskan bahwa Özil sudah seperti “alat yang rusak”. Sebuah serangan yang sudah berlebihan.
Sebuah serangan yang berlebihan, apabila Özil ternyata memang cedera. Dan bisa jadi pula, Özil tidak menderita cedera ketika bermain selama sembilan menit melawan WBA. Bisa jadi pula, Özil menderita cedera ketika berlatih. Semua kemungkinan tersebut harus betul-betul diperhitungkan oleh “seorang legenda” seperti Keown.
Saat ini, ketika Arsenal tengah berada dalam situasi yang gamang karena Özil dan Alexis Sanchez belum mau memperpanjang kontraknya, serangan dari mantan pemain adalah hal terakhir yang dibutuhkan. Tim membutuhkan semua pemainnya bermain dalam performa terbaik, terlepas dari situasi kontrak.
Nyanyian sumbang Keown di atas pun sudah terlalu sering diutarakan oleh para pengamat. Pada titik tertentu, kritik Keown sudah basi dan jika ia sebuah nyanyian, terdengar begitu sumbang. Sebuah kritik hendaknya membangun, bukan menyerang personal.
Satu hal penting yang perlu diingat adalah, pesepak bola masih manusia, punya kemerdekaan untuk berpikir dan berkehendak. Jika Özil (dan Alexis) memang mau hengkang, apa yang bisa dilakukan seorang suporter (dan mantan pemain)?
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen