Nasional Bola

Takdir Pelatih di Liga 1: Kalah Beruntun adalah Perpisahan

Robert Rene Alberts
Robert Rene Alberts saat diwawancarai oleh Mahir Pradana (Football Tribe Indonesia). Kredit: PSM Makassar

Berilah kepercayaan

Dalam beberapa kasus, ada kalanya manajemen klub harus bersabar dan tetap memberi kepercayaan penuh pada pelatih, contohnya PSM, Madura United, Persija, dan Barito Putera. Keempatnya pernah mengalami tren negatif, tapi tak satu pun dari mereka yang melengserkan pelatihnya.

Hasilnya? Peningkatan performa setelah sempat jeblok.

PSM pernah kalah beruntun dari dua pesaing utama mereka di tangga juara jelang akhir putaran pertama, dan kini mereka belum terkalahkan di putaran kedua. Madura United di awal putaran kedua sempat paceklik kemenangan di empat laga, tapi kini mereka baru saja meraih lima kemenangan beruntun.

Persija sempat tiga kali kalah beruntun, tapi setelahnya mereka tak terkalahkan di 12 pertandingan dan meraih tujuh clean sheets. Kemudian Barito Putera yang juga pernah tiga kali kalah beruntun kini mulai stabil bertengger di peringkat delapan dan baru tiga kali kalah di putaran kedua.

Dari data tersebut bisa dilihat bahwa jika para pelatih tidak terus menerus ditekan untuk menghasilkan poin, maka secara bertahap mereka juga dapat menunjukkan kualitas terbaiknya. Bhayangkara FC pun sempat dua kali menerima dua kekalahan beruntun, dan kini berdiri kokoh di puncak klasemen.

Tidak ada yang instan di dunia ini, semuanya butuh proses. Bahkan mie instan pun butuh proses untuk dapat dimakan. Artinya, sesuatu yang dilakukan secara tergesa-gesa tidak akan nikmat, karena semuanya harus dilakukan secara bertahap.

Jumlah 12 pelatih yang harus meletakkan jabatannya termasuk angka yang besar di sebuah liga domestik. Ke depannya, semoga fenomena ini tak terulang kembali, agar para pelatih dapat lebih tenang bekerja dan mengeluarkan potensi terbaiknya.

Kalah beruntun bukan berarti pertanda untuk langsung mengganti pelatih. Bukankah begitu, Persegres?

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.