Kabar itu benar adanya. Alberto Gilardino, pemain yang pernah menjuarai Piala Dunia di tahun 2006, kini bergabung dengan Spezia di Serie B. Ia awalnya sempat dilirik Roy Hodgson untuk didatangkan ke Crystal Palace, juga sempat diincar Napoli dan beberapa klub Major League Soccer (MLS), tapi Gilardino lebih memilih turun kasta ke Serie B.
Tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan Spezia untuk memboyong Gilardino, karena pemilik 57 caps di timnas Italia ini berstatus bebas transfer sejak kontrakmya tidak diperpanjang Pescara akhir musim lalu. Hal ini jelas sebuah kemunduran yang signifikan dalam karier Gilardino.
Musim lalu, Gilardino membela dua klub di Serie A. Di awal musim ia berseragam Empoli, tapi karena kontribusinya sangat minim (14 kali main tanpa gol), di pertengahan musim ia dilego ke Pescara. Apesnya, di Pescara ia kembali tak dapat berbuat banyak. Hanya tiga pertandingan yang ia lakoni tanpa sekalipun menggetarkan jala lawan.
Di akhir masa baktinya bersama AC Milan, Gilardino sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan performa, tetapi kariernya sempat terselamatkan di Fiorentina yang dibelanya selama 3,5 musim sebelum hijrah ke Genoa pada Januari 2012. Cedera berkepanjangan kemudian menjadi penghalang utama bagi Gilardino untuk bangkit, dan dari tahun 2012 itulah pamornya terus merosot.
Sejak kepindahahannya ke Genoa, setiap musim Gilardino selalu berganti klub. Mulai dari Bologna, Guangzhou Evergrande, balik lagi ke Fiorentina, pindah ke Palermo, kemudian menghiasi bangku cadangan Empoli dan Pescara. Di setiap klub tersebut, performanya memang sangat memprihatinkan, dan bisa dibilang yang tersisa hanya nama besarnya saja.
Bahkan, terakhir kali sebuah klub harus merogoh kocek untuk memboyong Gilardino adalah ketika Guangzhou Evergrande membayar 5,5 juta euro pada Genoa di tahun 2014 lalu. Di Cina pun ia hanya bertahan enam bulan, sebelum dipinjamkan ke Fiorentina lalu dilepas secara gratis ke Palermo musim depannya.
Harga pasarnya juga terus merosot, dari yang semula pernah menyentuh angka 20 juta euro saat diangkut Milan, kini hanya 300 ribu euro. Sekadar tambahan informasi, Ezechiel N’Douassel yang berlabel pemain termahal di Go-Jek Traveloka Liga 1 memiliki nilai pasar 650 ribu euro. Dua kali lebih tinggi dari Gilardino.
Karier Gilardino kini memang tak lagi segila belasan tahun yang lalu. Ia bukan lagi penyerang yang berbahaya di kotak penalti, dan namanya lebih sering menghiasi momen-momen nostalgia ketimbang turut mewarnai papan skor tiap akhir pekan.
Keputusannya untuk pindah ke Serie B mungkin sengaja ia lakukan untuk mengembalikan kepercayaan dirinya, tapi tetap saja namanya akan semakin tenggelam. Sama seperti nasib klub yang pertama kali membesarkan namanya, Parma.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.