Penyerang Inggris, Harry Kane, memang terus mencetak gol dan memupuskan “kutukan bulan Agustus” yang ia terima. Kane berhasil mencetak hattrick ketika Tottenham Hotspur menang atas tim asal Siprus, APOEL Nicosia, di ajang Liga Champions, Rabu (27/01) lalu.
Banyak pihak memuji penampilan gemilang Kane di pertandingan tersebut, termasuk mantan manajer Tottenham, Harry Redknapp, yang menyebut bahwa Kane memiliki bakat yang sangat spesial. Manajer tim Spurs sendiri, Mauricio Pochettino, juga memuji ketajaman Kane di depan gawang lawan. Kane memang tampil luar biasa dalam beberapa pertandingan terakhir. Tetapi apakah Kane patut diberikan pujian setinggi langit? Apakah ia benar-benar sudah masuk kategori sebagai pemain yang hebat?
Kane memang selalu berhasil mencetak lebih dari 20 gol di Liga Primer Inggris dalam tiga musim ke belakang. Di kompetisi domestik ia memang superior dan ditakuti. Bahkan bisa dibilang, setelah era Wayne Rooney, Kane adalah penyerang terbaik yang dimiliki oleh Inggris saat ini. Tetapi Kane masih harus membuktikan diri terutama di kompetisi internasional, terutama di Eropa
Sejak kembali dari masa pinjaman di Leicester City pada tahun 2011, Kane kemudian terus tampil untuk Tottenham di ajang Eropa. Rekor gol Kane di kompetisi Eropa boleh dibilang belum terlalu mentereng. Sejauh ini, ia baru menyarangkan 17 gol baik di ajang Liga Champions maupun Liga Europa.
Jumlah ini tentu sangat jauh dari raihan yang sudah diraih penyerang hebat lain seperti Cristiano Ronaldo atau Luis Suarez. Bahkan, raihan gol Kane masih lebih sedikit ketimbang Neymar yang “baru” menginjakan kakinya di benua Eropa pada tahun 2013. Sejauh ini, Neymar sudah mencetak 22 gol di kompetisi Eropa.
Catatan terbaik Kane di Eropa adalah di musim 2014/2015. Kala itu ia berhasil menyarangkan tujuh gol di kompetisi Liga Europa. Tetapi mesti diketahui bahwa kala itu Kane mencetak gol ke gawang tim-tim semenjana, seperti AEL Limassol dari Siprus dan Asteras Tripoli dari Yunani. Ia tidak berhasil menyarangkan gol ketika dimainkan berhadapan tim-tim kuat seperti Partizan atau Fiorentina.
Begitu pula di Liga Champions musim lalu ketika Kane “hanya” berhasil mencetak gol ke gawang CSKA Moskow. Maka, apa yang Kane tunjukan Kamis lalu ke gawang Apoel Nicosia sebenarnya bukan hal yang mesti dibesar-besarkan, meski ia sempat mencetak satu gol ke gawang Borussia Dortmund di laga perdana
Menjadi penting bagi Kane untuk membuktikan dirinya bukan saja hebat di kompetisi domestik, tetapi juga bisa berbicara banyak di kompetisi Eropa. Ini bukan soal jumlah gol, tetapi tentang bagaimana menunjukan kualitas sebenarnya dari seorang Harry Kane.
Maka, yang mesti dilakukan Kane adalah membawa Tottenham melaju sejauh mungkin di Liga Champions musim ini, dan mencetak gol ke gawang tim-tim yang memang merupakan lawan sepadan atau memiliki kualitas yang jauh lebih baik ketimbang Tottenham.
Caranya: head-to-head langsung dengan Cristiano Ronaldo di laga kontra Real Madrid di matchday berikut.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia