Turun Minum Serba-Serbi

Nama-Nama Stadion yang Menjadi Bahan Lelucon

Stadion sebagai tempat klub sepak bola berlaga identik dengan nama elegan, seperti Old Trafford atau Camp Nou. Kalaupun telah diambil alih sponsor pihak ketiga, biasanya nama stadion akan semakin keren, seperti Etihad Stadium, Allianz Arena atau Signal-Iduna Park.

Namun, beberapa stadion ini bernasib malang karena nama-namanya sempat menjadi bahan tertawaan. Berikut ini daftarnya:

Kredit: Wikimedia

Pizza Hut Park (Amerika Serikat)

Stadion yang terletak di kota Frisco, Texas, ini adalah markas klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, FC Dallas. Sejak tahun 2013 hingga saat ini, nama resmi stadion ini adalah Toyota Stadium. Namun, sebelum Toyota mengambil alih posisi sebagai sponsor utama, stadion ini sempat bernama Pizza Hut Park.

Selama tujuh tahun, perusahaan waralaba Pizza Hut memang menjadi sponsor stadion tersebut, sehingga berhak memasang nama mereka. Alhasil, stadion ini sering menjadi bahan lelucon. Pizza Hut Park bahkan mendapat julukan tak resmi ‘The Oven’.

Arnold Schwarzenegger Stadium (Austria)

Siapa yang tidak tertawa geli ketika mengetahui nama sang Terminator dijadikan nama stadion sepak bola? Nama aktor Amerika Serikat keturunan Austria ini sempat sepuluh tahun dipakai oleh stadion di kota kelahirannya, yaitu Graz.

Sadar nama stadion mereka menjadi bahan olok-olok, pemerintah kota Graz pun mengganti nama kandang klub Sturm Graz tersebut. Sampai sekarang, stadion tersebut dikenal dengan nama Stadion Liebenauer, tidak aneh lagi seperti sebelumnya.

Easy Credit Stadium (Jerman)

Jika Anda sempat menyaksikan Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006, nama Frankenstadion pasti tak asing di telinga Anda. Namun, kesan angker yang dimiliki nama stadion tersebut langsung berubah drastis ketika pihak pengelola menerima tawaran kerja sama sponsor dari grup perbankan, DZ Bank.

Frankenstadion langsung berubah nama menjadi Easy Credit Stadium. Masih menjadi misteri mengapa pihak DZ Bank lebih menggunakan nama konyol tersebut daripada nama perusahaan mereka sendiri. Untunglah, nama tersebut hanya bertahan enam tahun. Saat ini, kandang FC Nürnberg itu bernama Max-Morlock Stadium.

Wankdorf Stadium (Swiss)

Sebenarnya tak ada yang salah dengan nama stadion ini. ‘Wankdorf’ merupakan nama stadion bersejarah ini sejak didirikan. Namun, keberadaan kata ‘wank’ di dalam bahasa Inggris yang berarti ‘masturbasi’ menjadikan stadion kebanggaan kota Bern ini tak luput menjadi lelucon.

Makin memalukan lagi karena stadion ini dijadikan markas klub bernama ‘Young Boys’. Perpaduan kata ‘wank’ dan ‘young boys’ tentu saja mengundang berbagai lelucon seksual. Untungnya, sejak tahun 2008, nama stadion ini diubah menjadi lebih elegan, ‘Stade de Suisse’.

Kredit: Dayton Daily News

Welcome Stadium (Amerika Serikat)

Sejarah di balik nama lucu stadion yang berada di Dayton, Amerika Serikat ini ternyata berbeda dengan prediksi banyak orang. ‘Welcome’ di sini ternyata bukanlah sebuah sambutan selamat datang. Ini diambil dari nama Percival Welcome, mendiang direktur fasilitas olahraga di kompleks stadion tersebut. Bagaimanapun juga, kesan ramah tetap kita rasakan setiap kali mendengar nama markas klub National Premier Soccer League, Dayton Dinamo ini.

‘Welcome to Welcome Stadium!’

Coliseum Alfonso Perez (Spanyol)

Sekilas tak ada yang aneh dengan nama kandang klub Getafe ini. Nama yang diadopsi juga merupakan mantan pemain terkenal tim nasional Spanyol, Alfonso Perez. Satu hal yang pasti, sepanjang kariernya Alfonso tak pernah bermain untuk Getafe.

Ini membuat klub di pinggiran kota Madrid ini selalu menjadi bahan tertawaan. Lazimnya, figur yang diabadikan menjadi nama stadion adalah para mantan pemain, pelatih, atau presiden yang telah mengabdi untuk klub tersebut. Getafe hanya menggunakan alasan bahwa mantan pemain Real Madrid dan Barcelona ini lahir tak jauh dari lokasi stadion mereka. Penggunaan kata ‘coliseum’ yang berarti stadion besar juga berlebihan, mengingat kapasitasnya yang hanya 17 ribu penonton.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.