Meditasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah pemusatan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu. Untuk melakukan meditasi, seseorang membutuhkan waktu dan ruang khusus dirinya sendiri, dan melepaskan beban pikiran yang membuat cemas agar satu fokus tertentu tercapai.
Meditasi seringkali dilakukan oleh orang-orang yang sedang mengalami stres berat dengan aktivitasya sehari-hari. Bentuk dari meditasi dapat bermacam-macam. Ada yang mengambil cuti lalu berlibur ke suatu tempat yang tenang, atau sekedar berrelaksasi di rumah sembari menghabiskan waktu bersama keluarga. Penyerang andalan Juventus, Gonzalo Higuain, mungkin membutuhkan aktivitas semacam ini agar dapat kembali fokus ke performa terbaiknya.
Musim ini, Higuain menjadi target kritik karena performanya yang tidak sesuai dengan standar dirinya. Dalam tujuh pertandingan yang ia lakoni bersama The Old Lady, penyerang Argentina ini hanya berhasil mencetak dua gol. Bagi pemain sekelas Higuain, jumlah ini tentu di bawah ekspektasi. Apalagi, di musim pertamanya bagi Juventus setelah didatangkan dari Napoli, ia berhasil mencetak 32 gol.
Dampaknya, El Pipita terpaksa kehilangan tempatnya di skuat timnas Argentina untuk kualifikasi Piala Dunia. Namanya tersingkir oleh kompatriotnya di Juventus yang tampil menggila, Paulo Dybala, serta kapten Internazionale Milano, Mauro Icardi.
Kedua nama ini berusia lebih muda beberapa tahun ketimbang Higuain, sehingga apabila performanya tak kunjung menanjak, bukan tak mungkin ia akan tersingkir dari perebutan tempat untuk Piala Dunia 2018 di Rusia nanti. Tentu hal ini sangat tidak diingingkan oleh pemain berusia 29 tahun ini, yang kemungkinan besar Piala Dunia 2018 nanti akan menjadi Piala Dunia terkahirnya.
Meskipun begitu, kritik-kritik yang menerpa Higuain tentu tidak membantu dirinya. Yang Higuain butuhkan saat ini adalah ketenangan, setidaknya begitu menurut mantan penyerang Juventus, Fabrizio Ravanelli. Melalui Goal, eks penyerang yang tenar dengan rambut putih ini, mengatakan bahwa kengototan Massimiliano Allegri dalam memainkan Higuain saat sedang berpenampilan buruk tidak menolong sang pemain.
Alih-alih terus menerus dimainkan, Higuain butuh waktu untuk beristirahat dan berlibur dari sepak bola, setidaknya seminggu. Ravanelli juga menambahkan bahwa untuk saat ini, Higuain adalah beban bagi Juventus saat ini, dan absennya ia di timnas Argentina amat memengaruhinya. Adalah keputusan yang baik dari Allegri apabila sang top skor musim lalu itu diberi waktu istirahat.
Pendapat Ravanelli ini tentu ada benarnya. Walaupun terkesan mudah, bermain sepak bola juga sesuatu yang dapat membebani pikiran si pelakunya. Bagi Higuain saat ini, sepak bola sepertinya sedang menjadi sesuatu yang negatif bagi dirinya, dan tidak ada salahnya untuk meminta waktu istirahat kepada Allegri.
Sederhana saja, Higuain bisa diistirahatkan dan tidak dimasukkan kedalam tim kala melawan Torino di Derby della Mole, atau di minggu-minggu berikutnya jika derbi ini terlampau penting.
Meskipun begitu, Allegri sepertinya tidak berniat untuk mengistirahatkan penyerang andalannya, dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada sang pemain ini. Manajer berkebangsaan Italia ini mewajarkan apabila ada seorang penyerang yang absen mencetak gol dalam beberapa laga. Dikutip dari Goal, Allegri menyatakan bahwa Higuain mendapat kepercayaan seutuhnya dari dirinya dan juga rekan-rekan setimnya, dan ia percaya bahwa pemainnya tersebut akan kembali mencetak gol secara reguler.
Ada baiknya ucapan Allegri ini dibuktikan Higuain ketika ia diberi kesempatan tampil, namun apabila pemain yang lahir di Prancis ini kembali gagal mencetak gol, opsi untuk mengistirahatkannya harus diambil oleh sang manajer.
Buktinya, sejauh ini, Juventus masih baik-baik saja di Serie A walaupun sang juru gedor utama tak mencetak gol. Performa menawan Dybala serta masih tersedianya Mario Mandzukic membuat Allegri tak perlu khawatir untuk menaruh Higuain di bangku cadangan untuk satu atau dua laga.
Sepakat dengan Ravanelli, apabila tak mencetak gol, Higuain hanya akan menjadi beban bagi Juventus di lapangan. Higuain bukanlah penyerang tipe kreator yang bisa mengkreasikan peluang bagi rekan setimnya. Higuain adalah seorang finisher sejati.
Apabila Higuain diberikan waktu untuk ‘bermeditasi’, hasilnya kemungkinan besar akan positif bagi semua pihak. Higuain mampu kembali fokus lagi ke sepak bola, dan dapat dipastikan gol-golnya akan mengalir lagi. Apabila ia berpenampilan bagus, kesempatan untuk masuk kembali ke skuat Argentina akan terbuka lebar, dan tentu itulah yang ia inginkan mengingat usianya tak lagi muda.
Bagi Juventus, mereka akan mendapatkan kembali ujung tombaknya yang tajam, dan tentu hal itu akan membantu mereka dalam misi memertahankan gelar Serie A serta bersaing di Liga Champions.
Oleh karena itu, istirahatkanlah Higuain, coach Allegri!
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket