Ketika Everton mengumumkan kembalinya Wayne Rooney setelah 13 tahun meninggalkan klub tersebut, optimisme membubung tinggi di Goodison Park. Para supporter The Toffees tidak sabar ingin melihat pemain nasional Inggris ini memimpin tim racikan Ronald Koeman. Tidak sampai dua bulan kemudian, kondisi berubah 180 derajat. Everton terdampar di peringkat ke-18 dari 20 klub peserta Liga Premier Inggris (EPL). Rooney dan kawan-kawan hanya mampu memenangi satu dari lima pertandingan awal.
Koeman malah berkomentar kepada para jurnalis bahwa Everton akan membidik target realistis untuk musim 2017/2018 ini. Awalnya, pelatih asal Belanda ini tidak merinci apa yang dimaksudnya dengan target realistis. Namun, setelah dikorek lebih jauh, Koeman pun menegaskan bahwa jika Everton finis di posisi setara dengan musim lalu, itu sudah bagus.
Musim lalu, Koeman yang menggantikan Roberto Martinez membawa The Toffees finis di posisi tujuh klasemen akhir. Ia banyak terbantu oleh performa sensasional striker Romelu Lukaku yang mencetal total 25 gol. Dengan kepindahan Lukaku ke Manchester United, banyak yang beranggapan bahwa Koeman kehilangan senjata andalannya.
Namun, setelah mengalahkan Everton 4-0 pada pekan kelima lalu, manajer Manchester United Jose Mourinho berkomentar bahwa Koeman sebaiknya membidik empat besar setelah menghabiskan 140 juta pound selama bursa transfer musim panas. Pendapat Mourinho masuk akal, karena Koeman sudah menghabiskan dana banyak untuk mendatangkan Jordan Pickford, Davy Klaassen, Michael Keane dan Sandro Ramirez.
Meski ada sebagian suporter Everton yang mulai mencetuskan tuntutan pemecatan Koeman, para pengamat berkesimpulan bahwa skuat mahal ini hanya perlu penyesuaian. Satu hal yang disayangkan hanyalah mengapa direktur teknik Everton, Steve Walsh, tidak bergerak cepat mencari pengganti Lukaku. Kegagalan mendatangkan Olivier Giroud dari Arsenal masih disesali pendukung The Toffees.
Sandro, striker U-21 Spanyol yang didatangkan seharga 5.2 juta paun dari Malaga belum terlihat padu dengan Rooney. Harapan justru lebih ditunjukkan oleh striker muda Dominic Calvert-Lewin, pemain U-21 Inggris yang mencetak gol pada saat Everton menaklukkan Sunderland di Piala Carabao pertengahan pekan lalu.
Kegagalan kolektif struktur manajemen Everton dipertegas dengan hanya dua gol yang sukses dicetak oleh Rooney dan kawan-kawan dalam lima pertandingan liga pertama mereka. Meski demikian, Rooney sendiri membuat para pendukung Everton ketar-ketir setelah tersandung masalah menyetir dalam pengaruh alkohol beberapa hari lalu.
Mungkin karena stress melihat semua masalah dan tekanan ini, Ronald Koeman mengeluarkan pernyataan seolah-olah Everton sudah menyerah mengejar empat besar. Semoga The Toffees bisa bangkit jika tidak ingin 140 juta paun terbuang percuma.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’