Aktivitas transfer dan pengembangan talenta-talenta muda menjadi salah satu kunci dari keberlangsungan dan prestasi suatu klub. Tanpa perhitungan dan pengamatan yang matang saat membeli pemain, dapat berujung kepada kerugian yang besar. Begitu juga ketika merekrut pemain belia dari akademi-akademi sepak bola yang tersebar di seluruh dunia, pengamatan bakat-bakat tersebut harus dilakukan secara mendalam karena pemain muda berbakat adalah aset terbesar satu klub sepak bola.
Tugas pengamatan itulah yang diemban oleh seorang pemandu bakat atau yang biasa dikenal sebagai scout. Tentu bukan tugas yang mudah dan singkat, karena memantau satu calon rekrutan membutuhkan waktu yang lama, dan sang pemandu juga harus jeli menilai kelebihan dan kekurangan dari sang pemain.
Untuk memantau bakat yang masih muda, pemandu bakat juga harus lihai menyembunyikan identitasnya, agar si anak tidak terbebani dan menampilkan bakat naturalnya. Dari sekian banyak pemandu bakat sepak bola, nama-nama berikut inilah yang dapat dikatakan sebagai yang terbaik:
Steve Walsh
Leicester City berutang banyak kepada pemandu bakat asal Inggris satu ini. Steve Walsh adalah scout yang berhasil menemukan pemain-pemain kunci The Foxes ketika menjuarai Liga Primer Inggris dua musim lalu, Jamie Vardy, Riyad Mahrez, dan N’Golo Kante.
Kejelian matanya berbuah manis ketika tiga pemain tersebut menjadi bagian penting dari sejarah Leicester. Sebelumnya, Walsh juga sempat bekerja di Chelsea, dan ialah yang merekomendasikan nama-nama seperti Gianfranco Zola dan Didier Drogba. Ketika namanya mulai mencuat usai kesuksesan Leicester, nama Walsh sempat diincar oleh Arsenal, namun kini ia naik pangkat menjadi Direktur Olahraga di Everton. Bagi Leicester, nama Steve Walsh patut bersanding dengan legenda-legenda lainnya.
Sven Mislintat
Sven Mislintat adalah pemandu bakat milik klub raksasa Jerman, Borussia Dortmund. Jasa Mislintat bagi The Black and Yellow tak ternilai harganya. Dortmund yang terkenal hebat dalam mengembangkan pemain, hampir semua pemain tersebut ditemukan oleh pria asal Jerman ini. Sebut saja nama-nama seperti Shinji Kagawa, Neven Subotic, Jakub Blaszczykowski, Pierre Emerick Aubameyang, Robert Lewandowski, hingga yang terbaru, Ousmane Dembele, semua adalah hasil penemuan Mislintat. Berapa banyak untung yang didapat Dortmund, berkat jasa Mislintat.
Kehebatan pria berusia 44 tahun ini membuatnya diincar oleh klub yang juga suka membajak pemain Dortmund, Bayern München. Apabila Dortmund rela melepas pemain seperti Lewandowski dan Mats Hummels ke Bayern, namun Mislintat tidak. Itu menunjukkan betapa berharganya pemandu bakat yang satu ini.
Damien Comolli
Pria asal Prancis ini sempat dipakai jasanya oleh klub-klub besar Inggris seperti Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Arsenal. Comolli mengawali kariernya sebagai pemandu bakat di Arsenal, berbarengan dengan masuknya Arsene Wenger ke klub London tersebut. Ia meninggalkan warisan berupa Kolo Toure, Emmanuel Eboue, dan Gael Clichy, sebelum pergi ke Tottenham Hotspurs di tahun 2005.
Ia berhasil menemukan pemain-pemain seperti Gareth Bale, Luka Modric, Dimitar Berbatov, Kevin-Prince Boateng, dan Adel Taarabt. Berkat itu, nama Comolli meroket, dan ia pun naik jabatan menjadi Direktur Olahraga. Sayang, kariernya bersama Liverpool tidak berjalan manis, setelah hanya Jordan Henderson-lah rekrutannya yang dapat dikatakan baik. Walaupun begitu, prestasinya bersama Tottenham dan Arsenal membuatnya menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Francis Cagigao
Francis Cagigao adalah sebab dibalik seringnya Arsenal ‘mencuri’ bakat dari La Masia milik Barcelona. Tentu saja, Francesc Fabregas dan Hector Bellerin adalah rekomendasinya, walaupun ada juga beberapa nama yang kurang sukses seperti Fran Merida dan Jon Toral.
Mantan pemain Arsenal ini merupakan kepala pemandu bakat Arsenal khusus luar Inggris, oleh karena itu, jangkauan Cagigao cukup luas. Selain itu, ia juga yang merekomendasikan nama-nama seperti Santi Cazorla dan Alexis Sanchez bagi Arsenal. Sempat beredar kabar bahwa mantan pemain Racing Santander ini diincar oleh beberapa klub top Eropa, namun hingga saat ini, Cagigao menunjukan loyalitasnya bagi Arsenal, dan Arsenal juga memiliki utang besar terhadap pria berusia 47 tahun ini.
Carles Rexach
Berterima kasihlah terhadap Carles Rexach karena berkat dirinya, kita bisa menyaksikan kehebatan satu pesepak bola yang bernama Lionel Messi. Ya, Rexach adalah orang yang berhasil menemukan Messi dan merekrutnya ke Barcelona. Hampir separuh hidup Rexach ia abdikan kepada Barcelona. Ia pernah menjadi pemain, pelatih, dan tentunya, pemandu bakat klub Catalan tersebut.
Rexach menjadi pemandu bakat Barcelona ketika Bobby Robson menjadi manajer saat itu, dan temuan terbesarnya adalah Messi. Usahanya mendekati Messi juga luar biasa. Bayangkan, ketika itu, ia berhasil meyakinkan salah satu pemain terbaik sepanjang masa itu untuk menanda tangani kontrak di atas sehelai serbet, dan membujuk klub untuk membiayai pengobatan hormon Messi yang tidak normal. Rexach tidak hanya berjasai bagi Barcelona, namun juga seluruh pencinta sepak bola di seluruh dunia.
Piet de Visser
Salah satu nama legendaris dalam dunia sepak bola. Piet de Visser adalah pemandu bakat asal Belanda yang saat ini menjabat sebagai penasihat pribadi Roman Abramovich, bos Chelsea. Pria yang sudah berusia 82 tahun ini menjadi orang yang menemukan dua legenda Brasil, Romario dan Ronaldo, dan memboyongnya ke Eropa, tepatnya ke klub PSV Eindhoven.
Di tahun 2005, ia menjadi pemandu bakat bagi Chelsea, dan menjadi salah satu bagian penting dari transformasi The Blues menjadi kekuatan besar di Eropa. Ia merekomendasikan nama-nama seperti Arjen Robben, Michael Essien, Salomon Kalou, Alex, John Obi Mikel, Thibaut Courtois, Kevin De Bruyne, dan Romelu Lukaku. Walaupun sudah uzur, de Visser masih bekerja hingga kini, dan menjadi mata bagi Abramovich dalam melakukan aktivitas transfer.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket