Eropa Jerman

Menghidupkan Kembali Legenda Ala Mr. Bayern

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Begitulah kira-kira ucapan sang founding father bangsa Indonesia, Soekarno. Presiden pertama Indonesia yang akrab disapa Bung Karno ini sadar betul bahwa sebuah bangsa akan menjadi besar di atas fondasi pengorbanan para pahlawan di masa lampau.  Abaikan fondasi tersebut, niscaya bangsa ini akan roboh. Ucapan Bung Karno tersebut tidak hanya berlaku dalam konteks kebangsaan saja, tetapi juga relevan dalam semua aspek kehidupan.

Sering kita dengar kisah tentang para pahlawan kemerdekaan yang di masa senjanya hidup secara tidak layak. Orang-orang yang seharusnya mendapatkan perhatian, namun justru malah diabaikan. Yang tersisa dari mereka hanyalah kisah heroik yang terus dieksploitasi dalam bentuk buku atau film, tanpa ada kompensasi yang setimpal untuk sang pahlawan. Pada akhirnya, mereka hanya menjadi sebuah legenda.

Jauh di tanah Eropa sana, sebuah klub sepak bola asal Jerman menghayati betul ucapan Bung Karno tersebut. Bayern München, sebuah klub dari tanah Bavaria yang tumbuh besar bersama para pahlawannya dari masa lampau. Mereka tidak menjadi besar begitu saja. Untuk menjadi sebuah klub raksasa yang cukup disegani seperti sekarang, tidak sedikit orang yang berjuang di dalamnya selama beberapa generasi.

Ada satu sosok dalam Bayern yang membuat mereka layak disebut sebagai klub yang menghayati ucapan Bung Karno. Sosok yang selalu menjaga semangat Mia San Mia yang tersohor itu. Sosok yang selalu menemukan jalan keluar bagi setiap masalah yang dihadapi Bayern. Ia adalah Uli Hoeneß, sang Mr. Bayern.

Previous
Page 1 / 3