Sebelum kita membahas opsi kapten untuk Gameweek (GW) 6, mari kita bahas dulu opsi-opsi kapten pekan lalu. Harry Kane yang digadang-gadang sebagai salah satu kandidat kuat kapten di GW 5, justru tidak bisa berkontribusi apa-apa saat menjamu Swansea City dan hanya membawa pulang 1 poin.
Seperti yang dikhawatirkan, Swansea merupakan lawan yang sulit dihadapi ketika bermain jauh dari kandang. Hasil 0-0 melawan Tottenham Hotspur di akhir pekan kemarin itu pun memperpanjang catatan tak terkalahkan The Swans di laga tandang musim ini menjadi 3 pertandingan.
Berbeda dengan Kane, Romelu Lukaku dan Mohamed Salah berhasil menjawab ekspektasi 31 dan 2,7 persen manajer FPL yang memilih mereka sebagai kapten. Keduanya memperoleh masing-masing 12 dan 10 poin di GW 5.
Berhadapan dengan mantan klubnya, Everton, Lukaku berhasil mencetak gol kelimanya musim ini dan mengirim satu asis untuk gol Henrikh Mkhitaryan. Satu gol dan satu asis tersebut pun membuat penyerang Manchester United itu berhak memperoleh 3 bonus poin di akhir pertandingan dan masuk dalam tim impian FPL di pekan tersebut.
Sementara, Salah mampu menyamakan skor saat timnya menjamu Burnley di Anfield. Hebatnya, meski timnya bermain buruk, gelandang Liverpool itu berhasil menyabet bonus poin maksimal.
Lalu bagaimana dengan pekan besok? Berikut beberapa kandidat kapten untuk GW 6 yang bisa manajer pertimbangkan:
Sergio Agüero (lawan Crystal Palace, kandang)
Pro: Dengan performa gemilang saat menghadapi Watford pekan lalu, Agüero layak menjadi salah satu kandidat terdepan kapten di GW 6, apalagi mengetahui kalau calon lawan yang akan dihadapinya di GW 6 adalah Crystal Palace.
Di atas kertas, Crystal Palace merupakan lawan yang empuk bagi Agüero dan kolega. Musim ini, The Eagles belum sama sekali mencetak gol maupun meraih poin. Jumlah kebobolannya pun termasuk ketiga terbanyak di liga sementara ini, yaitu 8 kali kebobolan. Mereka kini masih terpuruk di dasar klasemen sementara.
Kontra: Agüero memiliki rekor yang tak terlalu mentereng ketika bertemu Crystal Palace. Dari total lima pertandingan yang telah dijalani, penyerang Manchester City ini baru mencetak dua gol dan satu asis. Dua gol dan satu asis itu pun terjadi dalam satu pertandingan, yaitu di pekan ke-22 musim 2015/2016. Di empat pertandingan lainnya, dirinya tidak mencetak apa-apa.
Selain itu, meski berada di dasar klasemen, Crystal Palace berada sejajar dengan Huddersfield Town, Chelsea, dan Manchester United dalam hal kebobolan di laga tandang. Dari dua pertandingan tandang yang telah dijalani, mereka baru dua kali kebobolan atau menjadi urutan kedua tim yang paling sedikit kebobolan saat bermain jauh dari kandang.
Harry Kane (lawan West Ham United, tandang)
Pro: Meski melepaskan empat tembakan atau kedua terbanyak saat menghadapi Swansea pekan lalu, Kane gagal mengonversi peluang-peluang tersebut menjadi gol. Dampaknya, dirinya harus kehilangan lebih dari 111 ribu pemiliknya di jendela transfer pekan ini.
Namun, jelang laga melawan West Ham, Kane memiliki peluang untuk membuktikan bahwa keputusan manajer-manajer yang menjualnya itu salah. Modalnya adalah catatan tandang Tottenham musim ini dan catatan individunya kala jumpa West Ham.
Jika musim lalu Tottenham Hotspur terkenal sebagai tim yang jago di kandang, maka musim ini mereka justru lebih terlihat perkasa saat bermain tandang. Dari dua laga tandang yang dijalani, Spurs selalu bisa membawa pulang kemenangan dengan catatan lima gol dan belum sekalipun kebobolan.
Menariknya, dua gol yang telah dicetak Kane musim ini pun terjadi saat bermain tandang. Dua gol berhasilnya dilesakkannya ke gawang Jordan Pickford ketika Tottenham bertandang ke Goodison Park, kandang dari Everton, di GW 4.
Sementara, catatan individunya juga tak kalah bagus. Sejak masuk dalam tim utama Tottenham di musim 2014/2014, Kane telah mencetak lima gol dan satu asis dalam tujuh pertemuan dengan West Ham.
Kontra: Setelah kebobolan 10 gol dan tidak meraih poin di tiga pekan pertama, West Ham kini sedang berada dalam tren positif. Dari dua pertandingan terakhir di liga, The Hammers berhasil mengumpulkan 4 poin dan selalu mencatatkan clean sheet. Bahkan, yang terbaru, mereka berhasil menaklukkan Bolton Wanderers di ajang Piala Carabao. Tentunya, lagi-lagi dengan tidak kebobolan.
Sead Kolasinac (lawan West Bromwich Albion, kandang)
Pro: Memilih bek sebagai kapten mungkin terdengar sebagai keputusan yang berisiko. Namun,untuk yang satu ini, bisa menjadi pengecualian. Selasa dini hari waktu Indonesia, Kolasinac dan kolega akan berhadapan dengan West Brom. Seperti yang sudah banyak diketahui, West Brom merupakan salah satu tim yang menerapkan permainan bertahan. Musim ini, mereka baru mencetak empat gol atau menjadi tim keempat yang paling sedikit dalam produktivitas gol di liga. Ini tentunya berpotensi memberikan poin clean sheet pada Kolasinac.
Lebih dari itu, Kolasinac juga berpeluang menambah rekening asisnya musim ini. Bermain sebagai bek sayap, dirinya sering ikut berkontribusi menyerang melalui umpan-umpan silang. West Brom sendiri adalah tim yang cukup sering kecolongan melalui umpan silang. Musim ini, mereka rata-rata membiarkan lolos 28 umpan silang per pertandingan atau menjadi kedua terbanyak di liga sejauh ini.
Kontra: Seperti yang sudah disebutkan, memilih bek sebagai kapten memerlukan nyali yang besar, apalagi jika sedang berada dalam posisi memimpin di liga kecil yang diikuti.
Sebagai pemuncak klasemen atau berada di papan atas klasemen liga kecil, pilihan ini tentu sangat berisiko karena di belakang Anda pasti sudah bersiap para manajer mainstream yang akan menyalip dengan Romelu Lukaku sebagai kaptennya.
Jadi pertanyaannya, apakah Anda cukup bernyali untuk memilih Kolasinac sebagai kapten di GW 6?
Data diolah dari: Squawka, situsweb FPL, dan WhoScored
Author: Aldo Sahala (@aldosahala)