Setelah di pekan sebelumnya bertekuk lutut di kandang Bali United, Persija Jakarta kali ini kembali ke Stadion Patriot Chandrabhaga untuk menjamu Perseru Serui, dan kembali memenangkan pertandingan dengan skor akhir favorit mereka, 1-0.
Di pertandingan ini, Persija tampil tanpa Ramdani Lestaluhu yang mengalami cedera dan digantikan oleh Fitra Ridwan, sedangkan Reinaldo Elias da Costa yang absen hingga akhir musim, posisinya diisi oleh Bambang Pamungkas untuk bertandem dengan Rudi Widodo dan Bruno Lopes dalam formasi 4-3-3.
Tuan rumah langsung menggebrak sejak menit pertama. Bambang Pamungkas mengawalinya dengan tendangan jarak jauh, namun upaya sang legenda mengarah tepat ke pelukan kiper Perseru. Begitu pula dengan usaha Ismed Sofyan, Rohit Chand, dan Bruno Lopes yang belum menemui sasaran.
Peluang emas kemudian diperoleh Bepe di menit ke-21. Mendapat umpan sundulan dari Pacheco, Bepe yang berdiri di tiang jauh menanduk bola tapi Hendra Mole yang berdiri di bawah mistar gawang Perseru dapat menepisnya dengan gemilang. Skor masih 0-0 dan Persija masih mencari gol.
Peruntungan itu kemudian datang sembilan menit berselang. Berawal dari handball yang dilakukan pemain Perseru di sisi kiri kotak penalti mereka, wasit menghadiahkan tendangan bebas yang langsung diambil oleh sang kapten, Ismed Sofyan.
Para penyundul andalan Macan Kemayoran pun mengerubungi kotak penalti Perseru, mulai dari Bepe, Maman Abdurrahman, Bruno Lopes, dan Pacheco bersiap menyantap umpan silang Ismed, dan nama terakhir-lah yang sukses menjebol gawang Perseru lewat tandukannya. 1-0 Persija memimpin.
Beban anak-anak Macan Kemayoran sedikit terangkat setelah gol tersebut. Permainan mereka semakin lepas dan semakin bersemangat mencetak gol. Bruno Lopes sempat mendapat ruang tembak yang terbuka, namun tendangannya masih melebar.
Jelang akhir babak pertama, para Jakmania sempat bersorak. Namun, bukan gol yang mereka dapat saat itu, melainkan sontekan backheel Bambang Pamungkas yang menghantam mistar gawang. Bersamaan dengan itu pula, wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama.
Di awal babak kedua, Perseru justru lebih memegang kendali permainan. Tusukan yang dilakukan Arthur Bonai dan Mariando Uropmabin berkali-kali sukses menembus pertahanan Macan Kemayoran, tapi tak ada gol yang lahir karena keputusan yang kurang tepat.
Melihat lini depannya berjalan kurang efektif, Agus Yuwono menarik keluar Lukas Mandowen dan menggantinya dengan Farid Wajdi. Anehnya, di saat kondisi tertinggal dan terancam degradasi seperti ini, Mandowen justru berjalan santai ke arah bench seakan-akan ia telah memenangkan pertandingan dan ingin membuang waktu.
Di sisa waktu, tempo pertandingan sedikit melambat. Teriknya sinar matahari di Bekasi tampaknya memengaruhi stamina kedua kesebelasan, karena di babak pertama mereka sama-sama tampil terbuka.
Jelang akhir laga, seisi Stadion Patriot Chandrabhaga kembali bersorak, namun lagi-lagi bukan gol yang mereka rayakan. Sundulan Bambang Pamungkas menyongsong umpan silang kembali membentur mistar gawang dan bola keluar lapangan. Wasit pun meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Meski tiga kali dirundung kesialan, Bepe telah menunjukkan bahwa kepalanya masih menyimpan ancaman dan sepertinya tinggal menunggu waktu saja untuk mencetak gol keduanya musim ini. Kemudian bagi Pacheco, golnya sore itu merupakan torehan kelimanya yang menahbiskan bek berjuluk ‘Tugu Monas’ itu sebagai bek tengah tersubur di Go-Jek Traveloka Liga 1.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.