Satu jam jelang laga, pukul 01:00 WIB, pihak Arsenal selaku tuan rumah dan UEFA, memastikan bahwa laga melawan Köln diundur 60 menit karena gangguan keamanan. Beberapa menit berselang, gangguan keamanan tersebut diperjelas dengan laporan beberapa jurnalis di Stadion Emirates yang mengonfirmasi bahwa puluhan ribu suporter Köln membuat kekacauan di pintu masuk Emirates.
Dari berbagai berita yang didapat dari DW Sport, ada sekitar 20 ribu suporter Köln yang melawat ke London kemarin malam. Wajar memang, mengingat ini adalah partisipasi perdana FC Köln setelah 25 tahun absen dari kompetisi Eropa. Ironisnya, pihak Arsenal hanya menyediakan jatah 2.900-3.000 tiket bagi suporter tamu.
Hal ini yang kemudian memicu terjadinya kerusuhan di pintu masuk Emirates. Ini juga dipicu tindakan sebagian besar suporter Köln yang mendaftar sebagai anggota resmi Arsenal, bahkan membeli scarf dan jersey Arsenal agar bisa mendapat jatah masuk ke stadion melalui kuota suporter tuan rumah. Tercatat, 17 ribu tiket ludes terjual untuk suporter Köln. 17 ribu tiket yang sejatinya masuk jatah pendukung tuan rumah, berpindah tangan menjadi milik puluhan ribu suporter Köln.
Seakan ingin membayar militansi pendukungnya, Jonas Hector dan kawan-kawan langsung tampil menekan sejak menit pertama. Di awal laga, memanfaatkan blunder David Ospina yang maju meninggalkan gawangnya dan melakukan clearance kurang sempurna, Jhon Cordoba sukses mencetak gol melalui tendangan lob cantik dari jarak jauh yang meluncur mulus ke gawang kiper asal Kolombia tersebut.
Selepas gol tersebut, Arsenal tampil kacau. Sejumlah pemain tampil sangat buruk seperti bek muda, Rob Holding, dan pemain sayap kanan, Theo Walcott, yang performanya terus menurun tiap musim. Jarak antarlini pemain Arsenal terlalu jauh dan membuat skema pressing Köln yang biasa-biasa saja tampak superior bagi The Gunners.
Peruntungan berubah di babak kedua ketika Arsene Wenger mengubah formasi menjadi 4-3-3, dari skema awal 3-4-2-1, dan memasukkan Sead Kolasinac menggantikan Holding yang tampil buruk. 3 menit di lapangan, pemain nasional Bosnia ini mencetak gol penyama kedudukan lewat tendangan voli kaki kiri dari sudut yang lumayan sulit.
Selepas gol eks pemain Schalke 04 ini, permainan Arsenal mulai nyaman, walau lubang masih tampak menganga di lini pertahanan. Di menit ke-67, Arsenal berbalik unggul. Alexis Sanchez yang sepanjang bursa musim panas diberitakan akan pindah, mencetak sebuah gol kelas dunia ketika tendangan melengkungnya sedikit di luar kotak penalti sukses membuat Timo Horn terperangah. Ekspresi dingin dari raut muka Alexis selepas mencetak gol menjadi isu utama selain berkelasnya tendangan yang dilepaskan pemain nasional Cile ini.
Di sepuluh menit akhir babak kedua, Arsenal kembali menambah gol melalui Hector Bellerin, sekaligus mengunci kemenangan pertama Arsenal di Liga Europa musim ini dengan skor akhir 3-1. Setelah dipaksa memundurkan sepak mula selama satu jam dan berlaga laiknya tim tamu di kandang sendiri, The Gunners sukses mendulang kemenangan kendati harus diawali dengan kerusuhan akibat ulah barbar suporter tamu dari Jerman.
Oleh: redaksi