Sekilas mengenai Taman BMW (dan sengketanya)
Taman BMW di Sunter Agung, Tanjung Priok ini, rencananya akan dibangun stadion untuk laga kandang Persija setelah Stadion Lebak Bulus harus berakhir riwayatnya karena tergusur pembangungan jalur MRT.
Niatan membangun stadion memang sudah ada sebelum Anies-Sandi terpilih. Namun, rencana tersebut belum masuk dalam APBD DKI 2016 dan RAPBD DKI 2017, demikian menurut Kepala Prasarana Dinas Olahraga DKI Jakarta.
Masalah kepemilikan lahan juga menjadi masalah klasik yang membuat pembangunan stadion menjadi tersendat. Bukankah kita sudah sering menyaksikan konflik antarpihak yang mengaku sebagai pemilik lahan jika ada proyek pembangunan?
Adanya gugatan hukum dari PT. Buana Permata Hijau membuat Pemprov DKI tidak bisa segera memulai proyek, melainkan harus menunggu proses pengadilan.
Awalnya, lahan Taman BMW ini adalah kewajiban pengembang yang diberikan oleh perusahaan pengembang papan atas PT. Agung Podomoro. Tetapi, ternyata PT. Agung Podomoro tengah bersengketa denga PT. Buana Permata Hijau
Masalah kisruh ini membuat Mantan Wagub DKI, Prijanto, angkat bicara. Semasa masih menjadi wakil Fauzi Bowo, mantan tentara dengan tutur kata lembut ini sudah melaporkan kejanggalan tersebut ke mantan atasannya tersebut. Prijanto sendiri bahkan sudah memaparkan sejumlah keanehan dalam dokumen-dokumen terkait kepada mantan gubernur, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Bahkan Prijanto dua tahun lalu mengatakan bahwa penyimpangan penggunaan lahan tersebut sudah terjadi sejak lama, yaitu saat Sutiyoso masih menjabat sebagai orang nomor satu Jakarta.
Harapan para pemain
Dua pemain senior Persija, Maman Abdurrahman dan Gunawan Dwi Cahyo, ikut berkomentar terkait janji Pemprov DKI membangun stadion untuk Persija. Keduanya tentu mendukung rencana tersebut dan adanya stadion membuat mereka lebih merasa bangga akan klubnya.
Dengan stadion sendiri, tentunya akan lebih bisa mengundang banyak Jakmania untuk hadir menyaksikan tim kesayangannya bermain. Bermain di Bekasi, walau jaraknya tidak terlalu jauh, tetap saja atmosfernya berbeda jika bermain di Jakarta. Tidak enak bukan klub ibu kota dengan sejarah panjang, tetapi harus mengungsi dan bermain ke luar kota?
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)