Berbicara soal tim nasional Indonesia, tidak lengkap jika tidak membahas pelatih yang satu ini. Ya, pria paruh baya asal Austria ini sudah tidak asing lagi dengan sepak bola nasional. Terakhir, mantan pelatih timnas Laos ini mengantarkan Indonesia menjadi runner-up Piala AFF pada 2016 lalu.
Setelah itu, kabar Riedl nyaris tak terdengar. Namun, baru-baru ini dikabarkan pelatih berusia 67 tahun ini sempat dipinang oleh tiga klub sepak bola Indonesia (sekalipun tidak dijelaskan klub mana saja yang tertarik menggunakan jasanya). Sayangnya, Riedl menolak tawaran tersebut karena masih ingin rehat sementara dari kegiatan melatih sepak bola.
Tetapi, tahun depan, Riedl mengabarkan ia sudah siap kembali melatih lagi, baik untuk klub maupun tim nasional.
Beberapa bulan setelah kontraknya tidak diperpanjang lagi oleh PSSI, Riedl sempat mengemukakan keinginannya untuk melatih di sebuah klub di Vietnam. Negeri Paman Ho ini mempunyai ikatan emosional dengan Riedl. Maklum saja, Riedl sempat menukangi tim nasional dan klub Vietnam di era akhir 1990-an dan pertengahan 2000-an.
Prestasi kepelatihan Alfred Riedl
Nama Alfred Riedl bukan nama asing di sepak bola Asia Tenggara. Tahun 1998, pria yang mengawali karire sepak bolanya bersama Austria Wien pada 1967 ini melatih Vietnam di ajang Piala AFF (dulu masih bernama Piala Tiger). Di ajang ini, Rield membawa Vietnam ke babak final sebelum kalah atas Singapura.
Dua tahun berselang, Riedl masih bersama Vietnam di Piala AFF. Tetapi, pencapaiannya menurun setelah negara ini terhenti di semifinal. Dan setelah itu, kepelatihan Riedl terhenti di Vietnam.
Namun, takdir mengantarkan pria yang sempat menderita penyakit ginjal ini ke Vietnam kembali. Kali ini pada tahun 2005. Riedl mengantarkan Vietnam ke delapan besar Piala Asia 2007 dan semifinal AFF 2007. Namun, lepas pencapaian ini, karier Riedl di Vietnam berakhir selamanya.
Tetangga Vietnam, Laos, kepincut merekrutnya. Saat Laos menjadi tuan rumah, tim sepak bolanya berhasil mengalahkan Indonesia 2-0. Laos melaju ke semifinal sebelum terhenti oleh Malaysia.
Setelah itu, Riedl berlabuh di Indonesia. Di negeri inilah namanya melambung karena keberhasilannya membawa Merah-Putih melaju ke final AFF. Sekalipun Irfan Bachdim dan kolega hanya berhasil meraih posisi runner-up, setidaknya Riedl bisa mengembalikan rasa bangga rakyat Indonesia akan tim nasionalnya.
Riedl kembali lagi melatih timnas Indonesia pada 2014. Sayangnya, Indonesia justru gagal melaju ke babak kedua Piala AFF. Riedl pun terdepak. Dan, tahun 2016 lalu, pria ini kembali ke tanah air kita. Dengan persiapan yang minim dan tanpa target muluk-muluk, Riedl berhasil membawa Boaz Solossa dan kolega ke final Piala AFF. Namun, lagi-lagi, Riedl belum berhasil membawa Indonesia meraih trofi. Indonesia harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari Thailand.