Eropa Spanyol

Sikap Emas Florentino Perez dan Real Madrid

“Saat ini, harga pemain ditentukan oleh minyak, bukan lagi harga pasar pemain sepak bola yang berlaku,” ungkap Presiden La Liga, Javier Tebas.

Presiden La Liga mengungkapkan kekesalannya, terutama ditujukan kepada Paris Saint-Germain (PSG) yang sukses memenuhi klausul penjualan Neymar yang ditetapkan Barcelona senilai 222 juta euro. Tebas berpendapat bahwa saat ini, harga pemain tidak lagi dikukur berdasarkan “harga pasar”, tetapi kekuatan uang yang berasal dari minyak.

Jika sudah spesifik seperti itu, tentu Tebas menyasar kepada PSG dan Manchester City. Dua klub Eropa yang “menguasai” jendela transfer musim panas dengan kekuatan kapital berasal dari perasan sumber daya alam. Kekesalan Tebas bisa dimaklumi ketika pemain-pemain terbaik ditarik ke luar dari La Liga. Citra liga yang dipertaruhkan.

Namun sayangnya, presiden yang lahir pada 31 Juli 1962 tersebut sebetulnya tak bisa berbuat banyak. PSG dan City memang punya kekuatan finansial, dan bisa bergerak dengan bebas di jendela transfer. Dan yang paling penting: mereka tak melanggar aturan yang ditetapkan setiap badan otoritas sepak bola di Eropa. Setidaknya, sampai saat artikel ini selesai ditulis.

PSG dan City beberapa kali diberitakan media akan diinvestigasi, terutama soal cara mereka membeli pemain. Sorotan utama tentu kepada PSG yang membeli Neymar, dan di pengujung jendela transfer yang lalu, resmi mendapatkan Kylian Mbappe dengan status pinjaman. Sebuah aksi mengangkangi Financial Fair Play (FFP).

Perlu diakui, strategi PSG mendaratkan Mbappe terbilang cantik. Dengan status pinjaman, artinya, PSG belum perlu melunasi banderol Mbappe yang ditetapkan AS Monaco. Strategi ini membuat PSG terhindar dari aturan FFP. Klub yang dimiliki Nasser Al-Khelaifi tersebut baru akan mengikat Mbappe secara permanen di musim panas 2018/2019. Cerdik!

Oleh sebab itu, ketika PSG dan City bisa menghindari jeratan FFP, klub-klub “tradisonal”, yang biasanya mendominasi jendela transfer, perlu beradaptasi. Jika secara frontal menantang kekuatan kapital PSG dan City, klub-klub “tradisional” ini akan tenggelam. Setidaknya untuk tiga hingga lima tahun ke depan, sebuah siasat perlu disusun.

Dan, perubahan pola pikir Florentino Perez dan Real Madrid adalah langkah yang perlu ditiru.

Previous
Page 1 / 2