Ketika Uni Soviet bubar pada 26 Desember 1991, banyak negara bagian yang kemudian memerdekakan diri. Kebanyakan tetap berada di wilayah Eropa, tapi ada empat negara pecahan Uni Soviet yang justru bergabung ke Benua Asia.
Negara-negara tersebut adalah Tajikistan, Kirgistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Nama negara terakhir adalah anomali. Fisik mereka lebih mirip orang Eropa ketimbang berwajah Arab atau oriental seperti tiga negara pecahan Soviet yang lain.
Maka ketika mereka bergabung ke federasi sepak bola AFC pada tahun 1992, hal tersebut membuat fenomena tersendiri. Hingga kemudian, Australia yang juga memiliki fisiologi berbeda dengan kebanyakan negara di Asia ikut meramaikan zona tersebut pada tahun 2005. Uzbekistan memulai petualangan mereka di Asia dengan sangat baik. Medali emas cabor sepak bola di Asian Games 1994 langsung berhasil mereka bawa pulang.
Uzbekistan dijuluki Kroasia-nya Asia. Sebabnya bukan hanya karena banyak bakat-bakat unik yang muncul dari negara ini, tetapi juga karena bagaimana mereka selalu tampil bagus di turnamen internasional tetapi tidak bisa melaju jauh. Termasuk putaran final Piala Dunia yang mereka impikan sejak dua dekade lalu.
Uzbekistan selalu melaju jauh, tetapi gagal terbang ke putaran final Piala Dunia. Apalagi seperti yang diketahui bahwa jatah peserta Piala Dunia dari benua Asia hanyalah empat negara.
Ajang kualifikasi Piala Dunia 1998 adalah debut negara ini untuk memperebutkan tiket ke kejuaraan olahraga paling populer di planet ini setelah Olimpiade. Melaju mulus di fase pertama dengan berhasil keluar sebagai pimpinan grup, di fase kedua Uzbekistan kalah saing, dan mesti merelakan tempat mereka kepada Jepang dan Korea Selatan.
Begitu pula empat tahun kemudian ketika Piala Dunia pertama kali digelar di benua Asia. Uzbekistan berhasil melaju hingga fase akhir kualifikasi, namun gagal melaju ke babak play-off karena mereka kalah saing dari Uni Emirat Arab. Di edisi selanjutnya, Maksim Shatskikh dan kawan-kawan berhasil melaju ke babak play-off namun kemudian kalah agregat dari Bahrain.
Hal tersebut terus terjadi hingga kualifikasi Piala Dunia 2018 edisi kali ini di mana Uzbekistan kalah saing dari Suriah. Padahal, mereka tampil dominan di babak pertama dan selalu melaju mulus. Sebenarnya pada kualifikasi Piala Dunia kali ini pun, Uzbekistan tampil bagus pada awalnya. Tiga kemenangan beruntun berhasil diraih.
Namun, penampilan tim kemudian merosot tajam setelah mereka dikalahkan Korea Selattan pada 15 November tahun 2016 lalu. Kekalahan tipis dari Suriah pada 23 Maret pun semakin menyulitkan tim berjuluk The White Wolves ini. Hingga akhirnya mereka lagi-lagi mengubur ekspektasi untuk bisa tampil di Piala Dunia.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia