Dua umpan silang dari Rifad Marasabessy yang berujung pada dua gol Egy Maulana Vikri mengakhiri perlawanan tuan rumah Myanmar di laga pembuka Grup B Piala AFF U-18. Sepasang gol dari skema yang serupa mengawali sepak terjang Timnas U-19 untuk berjuang memberikan hasil yang terbaik di partisipasi kedelapan Garuda Jaya dalam ajang dua tahunan ini.
Kombinasi di sektor kanan memang menjadi andalan Timnas U-19 di pertandingan ini. Rifad Marasabessy yang bermain sebagai bek kanan bekerja sama dengan apik bersama Saddil Ramdani dan Egy Maulana Vikri. Overlap Rifad, penetrasi Saddil, dan penyelesaian akhir Egy membuat alur serangan di sektor kanan Indonesia sangat sedap dipandang mata.
Sepanjang pertandingan, Rifad konsisten maju membantu serangan. Pemain muda Madura United ini bermain layaknya Marcos Cafu yang memiliki naluri menyerang tinggi walau berposisi sebagai bek sayap. Insting menyerangnya ini berpadu apik dengan pergerakan Saddil yang gemar menusuk ke dalam.
Seperti yang pernah dituliskan sebelumnya, Saddil merupakan tipikal pemain sayap yang lebih sering memulai pergerakan dari halfspace, bukan dari tepi lapangan seperti kebanyakan para penghuni sektor sayap. “Kebiasaannya” ini membuat Rifad memiliki ruang yang lebar untuk dieksploitasi, karena bek lawan akan terfokus membatasi pergerakan Saddil.
Begitu pula dengan Egy, ia menjadi muara dari progresi serangan Garuda Jaya yang lebih sering dilakukan dari sektor kanan. Dengan kaki kiri yang menjadi kaki andalannya, Egy akan sangat berbahaya jika ia mendapat sodoran bola dari sisi kanan dan bergerak serong menghadap ke gawang lawan.
Petaka itulah yang datang menghampiri Myanmar, berwujud gol kedua Egy alias gol kemenangan yang dicetak pada menit ke-93.
Diawali dari pergerakan Asnawi Mangkualam yang memberi operan pendek pada Rifad, bek sayap asal Tulehu itu kemudian mengirimkan umpan terobosan yang langsung dilahap oleh Egy dengan penyelesaian akhir khas inverted winger. Menggunakan kaki terkuatnya yang berlawanan dengan area ia bergerak.