Eropa Prancis

Trio Mbappe, Neymar, dan Cavani: Penebusan Dosa PSG demi Ambisi Eropa

Hapus penasaran di Eropa

Ya, Eropa terus menjadi ambisi nomor satu Nasser Al-Khelaifi selaku presiden klub. Cita-cita menjadi tim terbaik di benua biru jelas bukan isapan jempol belaka. Sejak diakuisisi oleh Oryx Qatar Sports Investments (QSi) pada 2011 lalu, prestasi terbesar PSG di Liga Champions hanya babak perempat-final, yakni empat kali beruntun, sebelum musim lalu kandas di babak 16 besar dan tiga di antaranya disingkirkan oleh Barcelona. Lantas, sejauh mana Neymar dan kawan-kawan melangkah di Eropa musim ini?

Sulit untuk memberikan prediksi mengingat fase grup Liga Champions baru bakal bergulir pekan depan. PSG sendiri tergabung di Grup B bersama Bayern München, Anderlecht, dan kuda hitam Celtic FC, serta diprediksi melenggang mulus ke fase selanjutnya. Di sini, trio Mbappe-Neymar-Cavani bakal diuji. Madrid yang jadi juara dua musim beruntun jelas bisa jadi batu adangan terbesar. Namun musim ini mungkin jadi penebusan dosa sekaligus membalaskan dendam dengan Barcelona, lewat mantan pemainnya, Neymar.

Sebelum melangkah lebih jauh, terpenting bagaimana Emery meracik tim yang kini diisi banyak pemain bintang dan tentu saja, ego besar yang menyertai di ruang ganti. Permasalahan awal yang bakal muncul bisa jadi penempatan posisi trio Mbappe-Neymar-Cavani di depan. Pasalnya baik Mbappe maupun Neymar kerap ditempatkan di sektor kiri dan akhirnya membuat Emery harus memilih siapa yang akan digeser ke kanan?

Selain formasi 4-3-3 dengan menempatkan Angel Di Maria turun ke tengah guna memberi ruang kepada Mbappe, Emery juga bisa menerapkan strategi alternatif yakni 4-3-1-2. Pada formasi tersebut, Neymar bakal menjadi pemain nomor 10 menopang duet Mbappe dan Cavani, dengan Di Maria dan Dani Alves di kedua sisi serta Marco Verratti pada gelandang bertahan.

PSG kini tengah menikmati keberhasilan transfer lewat duit tak berseri, yang bakal disertai tekanan dahsyat untuk lagi-lagi mewujudkan impian jadi juara Liga Champions musim ini dengan amunisi utama berupa trio Mbappe-Neymar-Cavani.

Mampukah kekuatan uang akhirnya mencengkeram sepak bola Eropa?

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho