Eropa Prancis

Trio Mbappe, Neymar, dan Cavani: Penebusan Dosa PSG demi Ambisi Eropa

Kylian Mbappe

Antitesis pepatah terkenal

Pernyataan Mbappe menegaskan bahwa PSG masih belum menyerah dalam ambisi mencengkeram sepak bola Eropa lewat kekuatan uang yang dimilikinya. Apalagi ditambah pengalaman yang sangat menyakitkan musim 2016/2017 lalu. Menang telak empat gol tanpa balas atas FC Barcelona di Parc des Princes pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa, anak asuh Unai Emery mengalami salah satu kegagalan paling menyedihkan dalam sejarah sepak bola.

Bagaimana bisa, tim yang sudah mengantongi keunggulan empat gol, tersingkir dengan cara yang sangat tragis: kalah 1-6 di Camp Nou pada detik-detik akhir pertandingan. Kegagalan yang tak dapat ditolerir, plus lepasnya trofi Ligue 1 ke tangan Monaco, membuka mata manajemen PSG.

Salah satunya dan yang paling fenomenal adalah menggelar operasi perekrutan bintang Barcelona malam itu, Neymar. Les Parisiens menerapkan antitesis ujaran, if you can’t beat them, join them, dengan versi modifikasi, if you can’t beat them, make them join you.

Neymar yang jadi salah satu biang keladi kegagalan PSG di Eropa, ditebus lewat klausul pelepasan seharga 222 juta euro yang menjadikannya pemain dengan nilai transfer tertinggi di dunia, jauh mengalahkan Paul Pogba saat direkrut Manchester United dari Juventus musim lalu. Berkat aklimatisasi sempurna yang didukung banyaknya penggawa Brasil di PSG, tak sulit bagi Neymar untuk langsung bersinar.

Ada harga ada kualitas, karena setidaknya dalam tiga pertandingan Ligue 1 teranyar, Neymar sukses mencetak masing-masing tiga gol dan asis untuk PSG. Pada pertandingan kontra Toulouse, PSG bermain dengan 10 pemain dan satu penari Samba di atas lapangan. Liukan yang berbuah gol, tendangan sudut yang disambut sepakan akrobatik, hingga trik berteknik tinggi diperagakan dan membuat seisi Parc des Princes berdecak kagum.

Tak hanya aksi individunya, Neymar juga mulai klik dengan rekannya di lini depan, Edinson Cavani. Pemain lama yang bertahan di skuat inti PSG ini memang luar biasa. Musim lalu, penyerang asal Uruguay ini sukses mengemas 49 gol dari 50 penampilan bersama Les Parisiens di semua kompetisi, sementara di awal kompetisi kali ini, sudah lima gol dibukukannya. Jelas bahwa nama Edinson Cavani tetap bakal jadi prioritas utama Emery dalam meracik tim musi 2017/2018 ini.

Kini dengan kehadiran Mbappe yang musim sebelumnya mengemas total 26 gol dan 11 asis, trisula maut PSG diprediksi bakal lebih dahsyat dibandingkan kala Neymar membentuk trio MSN bersama Luis Suarez dan Lionel Messi di Barcelona meski jelas, daya kompetitif La Liga dengan Ligue 1 cukup berbeda.

Namun apa yang diramalkan akan membedakannya adalah performa saat tampil di Eropa. Pasalnya di Ligue 1, tampaknya sulit bagi tim manapun untuk mengadang laju Les Parisiens di kompetisi domestik.