Nasional Bola

Sederet Kekalahan Timnas Sepak Bola Indonesia dari Malaysia

Indonesia kalah! Pahit, memang. Tetapi itulah yang terjadi. Timnas Indonesia U-22 harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Malaysia setelah di partai semifinal SEA Games 2017, Evan Dimas dan kawan-kawan menyerah 0-1 lewat gol di tiga menit terakhir babak kedua. Thanabalan mencetak gol dari bola mati yang mengakhiri mimpi Garuda Muda mencapai final pesta olah raga Asia Tenggara ini.

Tampil rapi menguasai pertandingan dan merepotkan tim tuan rumah, Yabes Roni dan kolega sayangnya tidak berhasil memaksimalkan peluang yang ada. Pertahanan Indonesia yang terbilang sangat baik di fase grup (hanya kebobolan sekali atas Thailand), akhirnya harus tersingkir lewat gol bola mati.

Indonesia masih berpeluang meraih gelar hiburan,yaitu medali perunggu. Itu jika tim asuhan Luis Milla berhasil mengalahkan Myanmar di laga perebutan tempat ketiga yang diadakan Selasa (29/8) esok.

Pertemuan Indonesia dan Malaysia, terutama di cabang sepak bola, memang selalu menarik diikuti. Ini bukan semata-mata soal sepak bola, tetapi soal kebanggaan. Bahkan tercetus pernyataan kalah dengan tim lain tak mengapa namun jangan sampai kalah dengan Malaysia.

Di era 1990-an, Indonesia termasuk lawan yang cukup disegani. Tujuh kali menang dan tujuh kali kalah melawan tetangga serumpun. Bahkan tim Merah-Putih pernah mengalahkan Malaysia dengan skor yang lumayan mencolok.  Contohnya, saat mengalahkan Malaysia 4-0 pada 1997 dan 6-0 dua tahun kemudian.

Namun, di era tahun 2000an, Indonesia justru agak sulit menang atas negeri tetangganya itu. Kemenangan Indonesia yang cukup dikenang adalah saat SEA Games 2013 di Myanmar. Saat itu Indonesia yang tak terlalu diunggulkan, menang melawan Malaysia lewat adu penalti di semifinal. Aksi heroik kiper Kurnia Meiga di adu tos-tosan ini tentu masih melekat dalam ingatan para pencinta sepak bola nasional.

Berikut ini beberapa kekalahan Indonesia atas Malaysia di era milenium:

Malaysia 2-1 Indonesia (SEA Games 2001, Malaysia)

Di SEA Games ini, aturan penggunaan pemain U-23 untuk cabang sepak bola mulai berlaku. Dan di ajang inilah muncul bintang baru Indonesia yang menjadi legenda: Bambang Pamungkas. Pemain yang kerap disapa Bepe ini tampil gemilang sepanjang turnamen. Mencetak empat gol saat lawan Brunei Darussalam membuat namanya mulai dikenal. Indonesia kalah dari Malaysia, namun masih lolos sebagai runnerup grup. Indonesia mencapai empat besar dan gagal meraih perunggu setelah kalah dari Myanmar di perebutan tempat ketiga.

Previous
Page 1 / 4