Jose Mourinho memang terkenal sebagai pelatih yang pandai dalam urusan manajemen manusia. Tak sedikit pemain yang mengaku berutang banyak pada Mourinho dan mengatakan bahwa pria asal Setubal, Portugal ini, adalah manajer yang pandai dalam mengelola kebahagiaan pemainnya.
Henrikh Mkhitaryan bisa dikatakan sebagai salah satu pemain tersebut. Mourinho sempat memberikan perlakuan “spesial” bagi playmaker asal Armenia tersebut. Di bulan-bulan awal Mkhitaryan di Manchester United, Mourinho memang memperlakukan pemain bernama akrab Miki ini dengan tidak menyenangkan. Namun kini, perlakuan Mourinho berbuah manis baik bagi Miki, Mourinho, dan tentunya Manchester United.
Miki tiba dari Borussia Dortmund di bursa transfer musim panas musim lalu dengan reputasi dan ekspektasi yang tinggi setelah mencatatkan 23 gol dan 32 asis bersama Borussia Dortmund di semua pertandingan, tetapi ia baru bermain secara reguler bagi Manchester United di bulan November.
Miki mengalami awal yang buruk di Manchester United, terutama saat takluk dari tim tetangga, Manchester City, di bulan September. Di laga itu, Mourinho menarik keluar Miki saat turun minum dan nasib Miki menjadi tidak pasti untuk dua bulan ke depan. Mourinho mengatakan bahwa Miki belum siap baik secara fisik maupun mental untuk bermain di klub sekelas Manchester United, dan harus mengembangkan permainannya sebelum menjadi pilihan utama.
Masa-masa awal kelam di Old Trafford
Masa-masa itu begitu berat bagi kapten timnas Armenia tersebut. Sempat beredar rumor bahwa Miki merasa perlakuan Mourinho terhadapnya tidak adil dan ia mempertimbangkan kemungkinan untuk hengkang di bulan Januari. Untungnya, rumor itu hanya sekedar isapan jempol belaka. Kesabaran Miki akhirnya terbalas setelah tampil impresif kala mencetak dua asis saat melawan West Ham di laga Piala Liga, yang berakhir dengan kemenangan 4-1 bagi Manchester United di bulan November tahun lalu. Sesudah itu, Miki mendapat tempatnya di tim utama dan mulai menunjukkan performanya yang sama dengan saat ia masih bermain di Dortmund.
Kesabaran Miki memang menjadi inti dari keberhasilan dirinya. Namun, kredit juga harus diberikan kepada Mourinho. Usut punya usut, ternyata keputusan Mourinho untuk mengasingkan Miki selama beberapa bulan adalah karena ia ingin melindungi Miki dari sorotan media. Mourinho tahu bahwa Miki belum siap untuk bermain di Liga Inggris yang baik secara permainan maupun budaya, berbeda dengan Liga Jerman.
Apabila Mourinho memaksakan untuk memainkan Miki, bukan tidak mungkin media Inggris, yang memang lebih kejam dari media di Jerman, akan melabeli Miki sebagai pembelian gagal. Bisa saja omongan media itu memengaruhi Miki dan ia tidak mampu mereplika performa menawannya lagi. Dilihat dari sudut pandang lain, Mourinho mengorbankan dirinya untuk dilihat sebagai sosok antagonis, sementara Miki adalah korbannya. Pada akhirnya, sang tokoh antagonis yang menjadi pahlawan dan menyelamatkan korbannya di awal dengan mengorbankan dirinya sendiri.
Lepas dari mimpi buruk dan bangku cadangan Setan Merah
Karier Miki akhirnya meningkat drastis. Musim lalu, ia mampu menggeser posisi Juan Mata sebagai playmaker utama Manchester United dan membawa timnya menjuarai Liga Europa dan Piala Liga. Miki pun akhirnya mengakui, bahwa perilaku Mourinho terhadap dirinya telah memotivasi dirinya untuk menjadi pesepak bola yang lebih baik.
Ia menyebutkan bahwa bosnya itu adalah seorang pemenang sejati, dan ia jugai terpacu untuk mendapatkan kepercayaan dari Mourinho. Adalah sebuah kewajaran apabila Miki memuji Mourinho setinggi ini, karena kariernya bisa saja berjalan ke arah yang berlawanan apabila Mourinho memperlakukannya dengan cara yang berbeda.
Kini, penampilan Miki semakin mengilap. Hanya dari dua laga awal Liga Inggris musim ini, Miki sudah berhasil menciptakan empat asis, sebuah catatan yang sangat baik. Tentu ini semua tidak terlepas dari kejelian Mourinho dalam menilai situasi pemainnya dan memberikan treatment yang tepat.
Saat ini, Mourinho sepertinya memberikan perlakuan yang sama seperti yang ia berikan kepada Miki kepada pemain bertahan anyarnya, Victor Lindelof. Apabila Lindelof mampu bersabar seperti layaknya Miki, bisa saja untuk beberapa bulan ke depan, Lindelof akan menjadi tumpuan utama United di lini belakang. Obat yang manjur seringkali adalah obat yang rasanya pahit dan perlakuan pahit yang Mourinho berikan terhadap Henrikh Mkhitaryan tahun lalu, berbuah manis sekali.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket