Bukan Jose Mourinho kalau tidak mengejutkan semua orang. Dengan datangnya Nemanja Matic, semua berpikir bahwa gelandang Serbia ini akan disandingkan dengan Ander Herrera dan membuat Paul Pogba bisa lebih bebas bergerak untuk menjadi motor serangan tim.
Yang terjadi dalam dua pertandingan Liga Primer Inggris sejauh ini tentu di luar perkiraan. Pogba tetap di posisi gelandang tengah bersanding dengan Matic, sementara Ander Herrera dicadangkan.
Bahkan dalam dua laga tersebut, Marouanne Fellaini lebih dipilih Jose untuk masuk pada babak kedua ketimbang Ander. Gelandang Spanyol itu baru mendapatkan waktunya di menit-menit terakhir di laga kedua ketika Manchester United berhadapan dengan Swansea City. Itupun tim udah unggul jauh dengan skor 4-0.
Dari segi superioritas fisik, sudah tentu itu yang menjadi alasan mengapa Matic dipilih ketimbang Ander. Gelandang asal Serbia tersebut tinggi besar, kuat, dan bertenaga. Sangat cocok untuk mengisi peran holding midfielder yang dicari oleh Jose. Peran tersebut sempat dicoba kepada Fellaini musim lalu, namun gelandang berambut gimbal ini lebih cocok sebagai perusak saja.
Karena superioritas inilah, Matic tidak bermasalah ketika ditempatkan sendirian di posisi gelandang bertahan. Ini akan membuat Paul Pogba tetap bebas bergerak dan Henrikh Mkhitaryan bisa bermain di sektor gelandang serang yang menjadi posisi favoritnya. Ander Herrera merupakan gelandang bagus, akan tetapi ia akan bermain sangat baik ketika ada tandemnya.
Gaya mengambil bola pun menjadi poin penting lain. Ander lebih senang menunggu lawan masuk ke daerah pertahanan baru kemudian mengambil bola. Sementara Matic bermain lebih menekan dan bisa menyerbu atau “menyerobot” bola bahkan ketika masih berada di daerah pertahanan lawan.
Kejadian serupa seperti yang tampak ia lakukan di laga melawan West Ham United dalam proses gol perdana Romelu Lukaku untuk United. Kebiasaan Matic untuk bermain lebih menekan ini sangat berguna ketika United hendak melakukan serangan balik. Tidak perlu menunggu sampai lawan masuk jauh ke jantung pertahanan, Matic bisa menghentikannya dan membuat tim bisa melakukan serangan balik dengan cepat.
Dua hal tersebut lah yang mungkin menjadi penentu mengapa Jose kemudian lebih memilih Matic ketimbang Ander. Meskipun statistik musim lalu menggambarkan bahwa Ander memiliki catatan yang lebih baik ketimbang Matic, tetapi mesti diperhatikan juga bahwa musim lalu kerja Matic untuk bermain lebih defensif banyak terbantu dengan kehadiran N’Golo Kante di Chelsea.
Meskipun demikian, bukan berarti United tidak lagi membutuhkan Ander Herrera dalam tim mereka. Ander masih sangat dibutuhkan ketika tim butuh banyak flair dan tenaga di sektor gelandang. Kepribadiannya yang dominan serta penuh kepemimpinan pun dibutuhkan saat tim sedang berada dalam kondisi yang sulit. Toh, Ander pun termasuk pemain yang berada di pole position untuk menjadi kapten tim United selanjutnya.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia