Dalam rentang 1995-2005, Valencia merupakan salah satu klub yang amat disegani di daratan Spanyol. Hal itu terjadi lantaran Los Che, julukan Valencia, sanggup menggondol beberapa gelar prestisius. Contohnya adalah dua titel Liga Spanyol dan masing-masing satu Piala Raja, Piala Super Spanyol, Piala UEFA, Piala Intertoto serta dua kali keluar sebagai runner-up Liga Champions.
Pantas rasanya jika mereka dianggap sebagai satu dari sedikit klub yang mampu menyaingi kedigdayaan Barcelona dan Real Madrid. Layaknya dua klub raksasa tersebut, pada masa itu Valencia juga sanggup mengontrak sejumlah pemain bintang semisal David Albelda, Pablo Aimar, Ruben Baraja, Santiago Canizares, Joaquin, Claudio Lopez, Gaizka Mendieta sampai David Villa.
Sayang, kisah-kisah manis itu tak ubahnya masa lalu bagi klub yang berdiri pada 18 Maret 1919 ini. Dan sejak musim 2007/2008 kemarin, Valencia belum juga mampu menambah koleksi gelar di lemari trofi mereka. Usai diakuisisi pebisnis asal Singapura, Peter Lim, penampilan Valencia dalam kurun dua musim terakhir juga belum membaik.
Di musim 2015/2016, Valencia yang ketika itu ditukangi empat orang berbeda, mulai dari Nuno Espirito Santo, Salvador ‘Voro’ Gonzalez, Gary Neville, dan Pako Ayestaran, hanya mampu bertengger di peringkat ke-12 klasemen akhir.
Keadaan serupa kembali muncul di musim 2016/2017 yang lalu. Meski ditukangi oleh tiga pribadi yang berlainan yakni Pako Ayestaran, Salvador ‘Voro’ Gonzalez, dan Cesare Prandelli, hingga balik lagi kepada sosok Voro, Los Che tetap gagal menunjukkan performa gemilang. Mereka pun harus puas finis di peringkat ke-12 untuk sekali lagi.
Menyadari bahwa timnya berada dalam masalah, Lim mencoba untuk membenahinya perlahan-lahan. Salah satu cara yang ditempuh yakni mendapuk Marcelino Garcia Toral sebagai manajer anyar di Stadion Mestalla, kandang Valencia.
Pengalaman Marcelino Toral yang sebelumnya membesut Racing Santander, Sevilla, dan Villarreal, dianggap cukup mumpuni guna mengemban misi kebangkitan. Pelatih berumur 52 tahun itu lantas melaksanakan program ‘bersih-bersih’ dengan menjual beberapa pemain semisal Diego Alves, Alvaro Negredo, Enzo Perez, Pablo Piatti, dan Matthew Ryan.
Manajemen Valencia kemudian memboyong beberapa pemain sebagai pengganti, antara lain Gabriel Paulista, Nemanja Maksimovic, Jeison Murillo, Neto, Ruben Vezo, dan Simone Zaza. Kehadiran mereka diharapkan bisa menambal lubang yang ada sekaligus memperkokoh skuat yang tampak ringkih.
Geliat Valencia di bursa transfer musim panas kali ini pun cukup menarik lantaran banyak merekrut pemain di sektor pertahanan, baik kiper maupun bek. Nama Gabriel, Murillo, Neto, dan Vezo adalah bukti sahihnya. Bukan sebuah kesalahan apabila sektor ini menjadi fokus pembenahan. Pasalnya, performa lini belakang Valencia memang kurang begitu apik di beberapa musim terakhir.
Marcelino Toral nampaknya juga sadar betul jika lini belakang tim asuhannya ada dalam kondisi mengkhawatirkan. Musim lalu saja, walau dibekali nama-nama seperti Joao Cancelo, Jose Luis Gaya, Ezequiel Garay, Martin Montoya dan duo pinjaman, Elaquim Mangala serta Guilherme Siqueira, jala Valencia bobol sampai 65 kali.
Jumlah itu tentu sangat banyak dan meminimalisasinya hingga titik terendah jelas menjadi target baru jelang bergulirnya musim kompetisi 2017/2018. Hal ini mutlak untuk diwujudkan apabila Valencia ingin lebih kompetitif.
Di sektor lain, Marcelino Toral tak banyak melakukan bongkar pasang skuat karena dirinya pun yakin jika nama-nama yang mengisi lini tengah dan area depan masih cukup kompeten. Pembelian pemain anyar pun lebih bertujuan sebagai penguatan semata.
Menyaingi Barcelona dan Real Madrid sebagai kandidat juara liga tentu masih akan sulit bagi Valencia. Bahkan untuk bersaing ketat dengan Atletico Madrid, dan Sevilla guna memperebutkan tiket ke Liga Champions pun terbilang amat berat. Target paling realistis bagi mereka adalah finis di posisi delapan besar sembari mengintip peluang melaju ke ajang Liga Europa.
Peluit tanda dimulainya La Liga Spanyol 2017/2018 hanya tinggal menunggu waktu. Satu pertanyaan pun mengemuka. Akankah segenap pembenahan yang telah dilakukan Valencia bisa membangkitkan mereka?
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional