Ketika duo Papua menjadi pembeda (SEA Games 2011, Jakarta)
Ke final lagi setelah 14 tahun! Hal ini tentu membuat para pendukung menaruh harapan tinggi bagi Andik Vermansyah dan kolega di bawah asuhan Rahmad Darmawan atau biasa disapa coach RD.
Duo Papua, Patrich Wanggai dan Titus Bonai, menjadi bintang yang ditakuti sepanjang turnamen. Tentu kita ingat tendangan bebas Wanggai saat melawan Kamboja, bukan? Dan kedua pemain ini selalu mencetak gol spektakuler di penyisihan grup (kecuali saat kalah tipis 0-1 atas Malaysia) dan di laga semifinal melawan Vietnam.
Sayangnya, saat kembali bertemu Malaysia di final, keduanya tidak mencetak gol. Laga yang berakhir imbang di waktu normal dan perpanjangan waktu memaksa diadakannya adu penalti. Para penonton benar-benar tegang menyaksikan babak adu penalti. Ingatan mereka kembali ke masa 14 tahun lalu saat Aji Santoso dan kolega meraih emas di Manila. Sayangnya, justru peristiwa final 1997-lah yang terulang: kalah. Dan Indonesia harus puas dengan medali perak dan merelakan emas jatuh ke tangan Malaysia.