Nasional Bola

Resensi La Storia: Sebuah Surat Cinta Panjang Seorang Milanisti

Jika Anda pemuja AC Milan, atau sekadar haus bacaan bertema sepak bola, baru-baru ini terbit sebuah buku berjudul ‘La Storia’. Buku ini ditulis seorang teman saya, Aditya Nugroho. Ini merupakan hasil pengamatan serta perenungannya selama dua setengah dekade menjadi suporter setia I Rossoneri.

Kesan pertama yang saya dapatkan adalah Adit bukan menulis buku, melainkan sebuah surat cinta panjang kepada klub Italia yang berdiri pada tahun 1899 ini. Di awal buku, Adit menuliskan bahwa ia telah mengikuti perjalanan Rossoneri sejak tahun 1994. Artinya, ia telah menjadi saksi kehebatan era kepelatihan Fabio Capello hingga sekarang Vincenco Montella.

Buku ini terbagi menjadi empat bab utama dan satu epilog. Bab pertama membahas era kepelatihan yang berbeda-beda, dari masa Arrigo Sacchi hingga sekarang Montella. Bab kedua tentang pemain-pemain yang pernah angkat nama dan mewarnai perjalanan Rossoneri. Cukup menyenangkan bisa menemukan kembali nama Marco van Basten atau bahkan Andres ‘Guly’ Guglielminpietro dibahas detail di bab ini, terutama dari sudut pandang seorang penggemar setia seperti Adit.

Beralih ke bab selanjutnya, Adit sedikit bernostalgia dengan momen-momen ketika AC Milan bersentuhan dengan Indonesia. Selain mengenang hari bersejarah ketika Zvonimir Boban dan kawan-kawan mengunjungi Jakarta pada tahun 1994, Adit bercerita bagaimana ia melewatkan kesempatan untuk bertemu idolanya, Andriy Shevchenko.

Pada tahun 2014, pemain yang akrab disapa Sheva ini memang pernah datang bersama beberapa mantan pemain AC Milan lain untuk melangsungkan pertandingan amal bertajuk ‘Milan Glorie’. Adit yang sudah berusia dewasa harus sadar pada kenyataan dirinya sudah menjadi pekerja kantoran dengan berbagai urutan prioritas yang harus didahulukan ketimbang mengejar-ngejar idolanya.

Namun, sedikit renungan di bab tiga tersebut tidak lantas membuat Adit sebagai penulis meninggalkan kecintaannya kepada Rossoneri. Ia justru menempatkan AC Milan sebagai entitas yang terpisah dari ‘kehidupan nyata’-nya. Namun, sesekali ia melipir dari kehidupan nyata yang penuh urusan pekerjaan dan keluarga untuk menyaksikan sepak terjang AC Milan di lapangan hijau, pergerakan di bursa transfer, dan geliat bisnis mereka.

Semua itu terangkum di bab empat, di mana ia mengupas tuntas pandangannya terhadap manajemen Rossoneri sejak era Silvio Berlusconi sampai era baru mereka yang sekarang dikuasai taipan asal Cina.

Keempat bab plus beberapa kata pengantar dan epilog melengkapi buku setebal 300 halaman ini. Judul ‘La Storia’ juga dirasa tepat melukiskan isi hati dan kepala sang penulis, baik itu hanya berupa kesan, apresiasi, maupun kenangan terhadap semua elemen penyusun AC Milan dari dekade 1990-an.

Jika Anda merupakan seorang Milanisti, baik yang sudah senior maupun baru beberapa tahun terakhir ngefans terhadap mereka, bacaan ini pasti cocok sekali untuk Anda.

Buku ini memang bukan seperti catatan menonton Arsenal dalam ‘Fever Pitch’-nya Nick Hornby. Adit memang tidak sedang membagikan pengalamannya menonton langsung AC Milan, karena yang dibagikannya adalah kesan-kesan menjadi Milanisti dari belahan dunia yang lain. Namun, ‘La Storia’ juga tidak terjebak menjadi seperti  buku ‘Barca: A People’s Passion’ karya Jimmy Burns yang terasa seperti ensiklopedi singkat seputar Barcelona.

Buku ‘La Storia’, menurut saya, merupakan pengejawantahan kecintaan seorang Milanisti yang menjadi sebuah bacaan yang bisa dinikmati berbagai kalangan.

Judul Buku              : La Storia: Kisah-Kisah Menarik AC Milan Era Berlusconi

Penulis                      : Aditya Nugroho

Penerbit                    : Kawos Publishing

Desain Sampul        : Galih Satrio Pinandito

Tebal                          : 300 halaman

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.