Nasional Bola

Para Pemain Eropa Timur Terbaik di Liga Indonesia

Bek

Kredit: Tempo

Roman Golian

Arema Indonesia menjadi pelabuhan pertama Roman Golian di Indonesia pada tahun 2011 lalu. Dengan postur setinggi 1,86 meter, ia menjadi andalan Singo Edan untuk memotong umpan lambung lawan. Setelah menyelesaikan kontraknya di jawara Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 itu, bek asal Slovakia ini melanjutkan petualangan di Persela Lamongan.

Golian dikenal memiliki kepribadian yang rendah hati dan mudah bergaul dengan pemain lainnya. Itulah sebabnya mengapa ia sangat dicintai publik Lamongan dan membuatnya awet mengenakan seragam biru muda khas Laskar Joko Tingkir selama tiga tahun, sebelum mendarat di Persiba Balikpapan pada 2014.

Kredit: Simamaung

Vladimir Vujović

Vlado, sapaan akrabnya, setia membela Persib Bandung sejak pertama kali mendarat di Indonesia pada tahun 2013 lalu. Aroma Balkan sangat kental dalam kepribadian pemain berusia 35 tahun ini yang meledak-ledak, bahkan beberapa kali sempat lepas kontrol.

Akan tetapi, gaya bermain itulah yang menjadi momok para penyerang di Liga Indonesia. Jika ada kesempatan untuk merebut bola, Vlado tak akan pikir panjang untuk melakukan tekel, beradu badan, atau berduel di udara untuk mengamankan gawang Persib dari kebobolan.

Mei 2016 lalu, Vlado meluncurkan buku berjudul Hati Biru yang mengupas seluruh kisah Vlado selama membela Maung Bandung. Satu gelar telah dipersembahkan pemain setinggi 189 sentimeter ini kala menjuarai trofi Indonesia Super League pada tahun 2014 dan turut menyumbang satu gol di laga kontra Persipura Jayapura itu.

Kredit: PBFC

Goran Gančev

Nama pemain asal Makedonia ini mulai meroket saat memperkuat Arema Cronus di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Berduet dengan Hamka Hamzah di lini pertahanan Singo Edan, Gančev menyajikan aksi layaknya bek kelas dunia.

Pemain yang berulang tahun ke-33 pada 4 Agustus kemarin ini awalnya sempat diragukan akan bersinar di Arema, karena ia datang untuk menggantikan Kiko Insa, bek favorit Aremania. Akan tetapi, Gančev berhasil membuktikan kalau ia bukan bek sembarangan. Arema dibawanya menjadi klub dengan jumlah kebobolan terminim di kompetisi pengganti liga resmi itu dengan hanya kemasukan 22 gol dari 34 laga.