Eropa Jerman

Krisis Volkswagen dan Ambruknya Prestasi Wolfsburg

VfL Wolfsburg sedang bernapas lega. Mereka tidak jadi terdegradasi ke 2.Bundesliga dan masih berhak berkompetisi bersama klub-klub besar Jerman lain di 1.Bundesliga untuk musim 2017/2018. Namun, jika tidak hati-hati, jeratan degradasi masih akan mengintai Die Wolfe.

Klub yang bernaung di bawah bendera perusahaan penghasil mobil, Volkswagen ini, nyaris mengikuti jejak Villarreal sebagai klub yang terdegradasi hanya semusim setelah keikutsertaan mereka di Liga Champions. Wolfsburg terjerembab di posisi 16 klasemen akhir Bundesliga 1 2016/2017, atau posisi tiga dari bawah.

Catatan memalukan itu hanya berselang semusim sejak mereka nyaris mengandaskan Real Madrid di perempat-final Liga Champions 2015/2016. Sayang, Wolfsburg yang ketika itu masih diperkuat Julian Draxler, gagal mempertahankan keunggulan 2-0 dan menyerah 0-3 di Madrid. Meski demikian, perempat-final Liga Champions adalah prestasi terbaik mereka di kompetisi antarklub Eropa.

Untungnya, Bundesliga tidak mengenal degradasi langsung bagi klub yang finis di posisi tiga dari bawah. Pemilik posisi itu diberi kesempatan sekali lagi dengan diadu melawan pemilik posisi tiga 2.Bundesliga. Di play-off tersebut, Wolfsburg masih lebih perkasa dari Eintracht Braunschweig. Kemenangan agregat 2-0 memperpanjang napas Mario Gomez dan kawan-kawan di kasta tertinggi kompetisi Liga Jerman.

Bagaimanapun juga, hasil akhir musim 2016/2017 lalu terbilang memalukan bagi juara Bundesliga 2008/2009 ini. Setelah memenangi DFB-Pokal (Piala Jerman) 2015, dua musim terakhir memang berlangsung kacau bagi klub yang mengorbitkan nama Edin Dzeko ini. Sejak ditinggal Kevin De Bruyne dan Ivan Perisic pada musim panas 2015, Die Wolfe limbung dan seolah bermain tanpa nyawa. Prestasi buruk pada dua musim terakhir membuat mereka lagi-lagi ditinggalkan bintang-bintang lain, seperti Draxler dan Andre Schürrle.

Untuk musim 2017/2018, masa depan Wolfsburg masih terlihat memprihatinkan. Mereka ditinggal pemain-pemain pilar antara lain Luis Gustavo ke Marseille, Ricardo Rodriguez ke AC Milan, serta penjaga gawang sekaligus kapten, Diego Benaglio, ke AS Monaco.

Kedatangan playmaker Spanyol Ignacio Camacho dari Malaga belum mengikis keraguan para suporter. Dalam beberapa waktu ke depan, Die Wolfe masih harus bergantung kepada penyerang senior yang mulai menua, Mario Gomez.

Previous
Page 1 / 2