Semua profesi adalah baik, tetapi, almarhum ayah saya pernah mengatakan ada profesi yang sulit ditandingi; seniman dan pelaku sepak bola (pemain dan pelatih). Yang pertama, seorang seniman jelas harus kreatif dan hasil karya seni tidak bisa semua orang bisa hasilkan. Gitaris sekelas Eric Clapton, suara dengan power seperti mendiang Freddy Mercurie atau aktor-komedian sekelas almarhum Benyamin S dan Bing Slamet, jelas sulit dicari bandingannya.
Yang kedua, para pelaku sepak bola, baik pemain ataupun pelatih. Tidak ada patokan bahwa untuk menjadi pemain selevel Lionel Messi atau pelatih sekelas Sir Alex Ferguson dan Jose Mourinho, kita harus mencapai pendidikan level tertentu. Untuk jadi akuntan (seperti profesi almarhum ayah saya) jelas harus kuliah di jurusan akuntansi. Tetapi, gaji para pesohor sepak bola ini jelas luar biasa, bukan? Bahkan mengalahkan mereka yang jenjang pendidikannya master, doktor bahkan gaji Presiden sekalipun!
Seperti kita ketahui, klub super kaya Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), secara resmi berhasil memboyong pemain Barcelona, Neymar. Pemain Brasil berusia 25 tahun ini menjadi pemain termahal dunia dengan biaya transfer mencapai 222 juta euro (sekitar 3,5 triliun rupiah) dan dengan gaji 2.6 juta euro per bulan (sekitar 41 miliar rupiah).
Sudah jelas banyak yang geleng-geleng kepala dengan gaji super tinggi ini. Mulailah orang membayangkan, gaji segitu bisa buat apa saja ya?
Berikut rinciannya:
Bisa menggaji presiden Indonesia selama 113 tahun!
Menurut undang-undang yang berlaku, gaji kepala negara di Indonesia “hanya” Rp 30.240.000 per bulan. Nah, dengan sebulan gaji Neymar, itu gaji Presiden Indonesia selama 113 tahun bisa tertutup. Kamu yakin masih bercita-cita menjadi Presiden Republik Indonesia setelah melihat fakta ini?
Setara UMP424 karyawan di Jakarta
Jika Upah Minum Provinsi (UMP) Jakarta mencapai angka 3,3 juta rupiah, maka gaji Neymar sebulan bisa membayar UMP 12.424 pekerja di Jakarta. Kaum buruh di Jakarta, jadilah buruh lapangan hijau seperti Neymar!