Getafe yang dicinta dan dibenci
Getafe juga terkenal sebagai tempat para pemain memulihkan karier mereka. Pada umumnya, ‘pasien’ Getafe adalah pemain-pemain yang sempat digadang-gadang sebagai pemain muda potensial tapi gagal mencapai performa terbaik.
Tren ini menjadi-jadi di pertengahan dekade 2000-an ketika Getafe ‘memulihkan’ karier Francisco Javier Casquero, mantan wonderkid Sevilla yang terbuang. Berturut-turut, Getafe kemudian menjadi persinggahan Daniel Guiza, Esteban Granero, Roberto Soldado, Pedro Leon dan beberapa pemain bintang lain.
Bukan hanya bagi pemain, Getafe juga menjadi lahan uji coba dan batu loncatan yang bagus bagi para pelatih. Sejak Bernd Schuster dan Michael Laudrup yang nyaris mempersembahkan trofi Copa del Rey, Getafe juga pernah dipimpin Quique Sanchez Flores (eks Atletico Madrid dan Watford yang sekarang melatih Espanyol) dan Fran Escriba (sekarang melatih Villarreal).
Namun, satu hal yang miris adalah reputasi Getafe yang cenderung kurang populer di mata penggemar Liga Spanyol. Salah satu kerugian dengan adanya Getafe di kasta teratas adalah stadion mereka yang lebih sering kosong. Berdasarkan data dari situs World Football, Stadion Coliseum Alfonso Perez yang berkapasitas 17 ribu penonton seringkali hanya terisi sepertiganya.
Pada akhir musim 2014/2015, Getafe mencatatkan rekor menyedihkan di La Liga. Rataan penonton mereka hanya berada di angka 7.700 penonton. Angka itu terburuk kedua di atas Eibar yaitu 4.800 penonton. Bedanya, kapasitas Stadion Ipurua milik Eibar memang hanya bisa menampung 7.000 penonton.
Ironisnya, statistik Eibar meningkat menjadi 5.200 penonton pada musim berikutnya. Sedangkan Getafe menurun ke angka rata-rata 7.300 penonton per pertandingan. Statistik ini tentu saja merugikan bagi imej La Liga yang mengejar jumlah rataan penonton yang tinggi. Deretan tribun kosong akan terlihat sangat tidak menarik di tayangan televisi.
Meski demikian, bagaimanapun juga Getafe berhak kembali berlaga di La Liga. Yang pasti, Getafe akan menarik perhatian penonton Asia berkat kehadiran pemain tengah asal Jepang Gaku Shibasaki. Kita tunggu saja kiprah El Geta di La Liga 2017/2018.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.