Nasional Bola

Lerby Eliandri, Raja Udara dari Samarinda

Nama Lerby Eliandri Pong Babu melambung ketika memperkuat Bali United di tahun 2015 lalu. Ia merupakan tipe penyerang Indonesia yang jarang ada dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Jangkung,dan handal dalam duel bola-bola atas. Sempat diragukan karena dianggap lamban, bahkan ketika ia memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF 2016 lalu, kini Lerby terus membuktikan diri sebagai pencetak gol andal. Salah satu yang terbaik di antara para penyerang lokal yang lain.

Pengidola sosok Bambang Pamungkas

Menerobos area tengah pertahanan lawan, Lerby Eliandri mencuri bola, kemudian menceploskannya ke gawang Perseru Serui yang dikawal Sukasto Effendi. Selebrasi pemain berusia 26 tahun asal Toraja ini terhitung tidak berlebihan. Ia hanya mengambil bola yang sudah bersarang ke gawang lawan tersebut, lalu menciumnya.

Gol Serangan Balik Fantastis Riyad Mahrez
Keep WatchingNext video in 8 seconds
 

Padahal, gol tersebut bisa dibilang spesial atau setidaknya memiliki arti penting untuk kesebelasan yang kini dibela Lerby, Borneo FC. Gol yang dicetak Lerby memastikan tim Pesut Etam berhasil menjaga rekor 100 persen tanpa kalah di kandang mereka sendiri, Stadion Segiri.

Pun torehan yang dibuat Lerby pada menit ke-34 tersebut membuatnya menyamai rekor Febri Setiadi Hamzah sebagai pencetak gol terbanyak Pesut Etam dengan 17 gol. Dan sembilan di antaranya dicetak di Liga 1 musim 2017 ini. Bukan tidak mungkin jika Lerby akan terus menambah pundi-pundi golnya.

Dihubungi via sambungan telepon, Lerby mengaku rekor tersebut bukan hal besar. Dan baginya, semua gol yang ia lesakan memiliki arti yang spesial. Terlebih raihan tersebut menjadi sebagai pengingat bahwa ia mencapai level tersebut dengan langkah yang tidak mudah.

“Soal rekor gol sebenarnya saya pribadi tidak terlalu ambisius untuk meraihnya. Bahkan terlintas di benak pun tidak sama sekali. Saya seorang penyerang, tugas saya adalah mencetak gol. Saya akan melakukan tugas saya sebaik mungkin demi kemenangan tim yang saya bela.”

“Bukannya tidak ada yang paling berkesan. Tetapi buat saya, semua gol yang saya cetak nilainya spesial. Apalagi jika gol tersebut bisa membantu tim saya untuk menang. Juga buat ngingetin kalau saya mencapai apa yang saya raih sekarang itu tidak mudah,” ungkap Lerby.

Seperti yang diketahui, Lerby Eliandri memulai kariernya dari turnamen sepak bola antarkampung (tarkam). Ia bertanding dari turnamen ke turnamen yang lain. Sampai akhirnya, ia mengikuti seleksi untuk Persisam Samarinda U-21 pada tahun 2012. Kemudian lolos, lalu perjalanan kariernya dimulai.

Memang baru kurang lebih lima tahun karier profesional seorang Lerby Eliandri. Tetapi sudah beberapa prestasi berhasil ia raih. Di usianya yang masih 26 tahun ini, ia menjadi salah satu penyerang lokal terbaik. Berdiri sejajar dengan para penyerang senior lain seperti Boaz Solossa atau Samsul Arif. Bahkan torehan golnya di Liga 1 saat ini adalah yang terbaik di antara para penyerang lokal yang lain.

“Menurut saya, para penyerang lokal tidak kalah kualitas (dengan penyerang asing). Saya pribadi pun tidak memiliki masalah ketika mesti bersaing dengan para penyerang asing. Yang penting kerja keras dan melakukan upaya maksimal. Soal hasil, biar Tuhan yang menentukan.”

Dikenal sebagai salah satu pemain yang kuat dalam hal beragama, Lerby kabarnya sangat mengidolai Bambang Pamungkas. Beberapa pihak bahkan memang menyebut bahwa Lerby merupakan pewaris penyerang yang akrab disapa Bepe tersebut. Maklum, keduanya memang sama-sama penyerang yang andal dalam duel udara. Meskipun demikian, Lerby juga mengidolai dua penyerang senior lainnya.

“Mas Bepe sudah meraih banyak hal dan prestasi. Saya banyak belajar dari dia. Saya juga sebenarnya mengidolakan Cristian Gonzales dan Boaz Solossa. Buat saya pribadi, ketiga penyerang tersebut punya tipe yang berbeda dan ciri khas masing-masing. Tapi yang pasti, tiga-tiganya sama-sama mematikan.”

Previous
Page 1 / 2