Eropa Inggris

Ketidakadilan Arsene Wenger kepada Lucas Perez

Dalam wawancaranya yang terbaru bersama La Voz de Galicia, kanal berita yang berbasis di Coruna, Spanyol, Lucas Perez tampil blak-blakan tentang dirinya dan masa depannya di Arsenal. Lucas menyatakan bahwa ia telah dikhianati dan diperlakukan tidak adil oleh manajemen Arsenal.

Lucas tak segan-segan juga menyebut bahwa ia ingin segera hengkang dari London Utara. Namun, sudah sepantasnya ocehan Lucas ini diwajarkan, karena memang ia diperlakukan secara tidak adil oleh Arsene Wenger dan juga Arsenal

Lucas direkrut dengan harga sekitar 17 juta paun dari Deportivo La Coruna. Saat itu, Lucas digadang-gadang akan menjadi opsi baru di lini depan Arsenal yang sangat bergantung terhadap Olivier Giroud dan sempat dijuluki sebagai Jamie Vardy dari Spanyol berkat gaya main yang cukup mirip. Lucas sendiri diakuisisi Arsenal setelah negosiasi dengan Vardy gagal.

Bersama La Coruna, Lucas Perez memang tampil dengan impresif dan menjadi buruan beberapa klub besar Eropa, salah satu isunya adalah Barcelona. Namun, Arsenal berhasil mengunci transfer pemain kidal ini jelang penutupan bursa transfer musim panas lalu.

Sayang beribu sayang, keputusan Lucas untuk hijrah ke Inggris sepertinya menjadi petaka bagi dirinya. Lucas mendapatkan menit bermain yang sangat minim untuk pemain sekaliber dirinya. Padahal, tiap tampil, Lucas tergolong tidak pernah mengecewakan. Pemain berusia 28 tahun ini mampu mencetak 7 gol dan 2 asis di 21 laga yang ia jalani bersama Arsenal di semua kompetisi, termasuk hattrick ke gawang FC Basel di Liga Champions.

Sialnya, Lucas lebih sering duduk di bangku cadangan dan kerapkali tidak dimasukkan kedalam skuat oleh Wenger karena alasan-alasan yang terkadang tidak jelas. Sudah tentu Lucas merasa tidak dihargai karena ia menampilkan performa yang selalu memuaskan tiap ia tampil, tetapi tidak pernah diberi kesempatan oleh Wenger. Inilah ketidakadilan yang paling utama yang dirasakan oleh Lucas.

Awal mimpi buruk Lucas di London

Di bulan Februari, Wenger mengungkapkan bahwa Lucas direkrut hanya sebagai pelapis dari Danny Welbeck yang sempat cedera parah di awal musim lalu. Di sini, Wenger secara eksplisit menyatakan bahwa Lucas hanyalah pilihan ketiga untuk posisi penyerang tim, di belakang Giroud dan Welbeck.

Welbeck yang pulih lebih cepat dari dugaan, membuat Lucas semakin terpinggirkan. Walaupun begitu, Welbeck baru saja mengalami cedera parah, dan seringkali Giroud tidak tampil maksimal, namun, Wenger tetap saja memaksakan Welbeck untuk tampil dan tidak memberi kesempatan pada Lucas. Padahal, tak jarang Lucas relatif tampil lebih baik ketimbang Giroud dan Welbeck.

Saat itu, Lucas sudah mulai gerah. Lucas mengungkapkan bahwa ada tawaran datang dari Cina untuknya, namun ditolak oleh Wenger. Ia dijanjikan untuk mendapat menit bermain yang lebih banyak, namun hingga akhir musim, janji itu tidak dipenuhi.

“Saya merasa dikhianati. Di bulan Februari saya tidak diizinkan untuk pindah ke Cina dan saya dijanjikan untuk mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak, namun yang saya dapatkan adalah sebaliknya,” ujar Lucas.

Kantong kesabaran Lucas akhirnya pecah ketika Alexandre Lacazette direkrut Arsenal di bursa transfer kali ini. Lacazette diberikan nomor punggung 9, yang sebelumnya digunakan Lucas, sementara Lucas diberikan nomor punggung 28. Pertukaran dan penggantian nomor punggung ini sebenarnya adalah sesuatu yang lumrah, namun, Wenger melakukan sesuatu yang tidak sepantasnya dilakukan. Pemberian nomor 9 ke Lacazette dilakukan tanpa sepengetahuan dan pemberitahuan terlebih dahulu terhadap Lucas.

“Kejadian nomor punggung itu adalah kejadian buruk. Yang bisa mereka lakukan setidaknya adalah memberi tahu saya sebelum keputusan itu (mengubah nomor punggung) dibuka ke publik, tapi mereka tidak melakukan itu, “ sesal Lucas.

Setelah kejadian itu Lucas akhirnya mengungkapkan semuanya,

“Musim lalu, saya jarang mendapatkan kesempatan dan saya selalu memanfaatkan kesempatan yang saya punya dengan tampil baik. Dan sepertinya, musim ini keadaan akan tetap sama bagi saya. Saya ingin mempertarungkan tempat saya di timnas Spanyol. Saya harus bermain. Namun untuk itu, saya harus pindah dari klub ini, dan itu lebih baik apabila saya kembali ke Deportivo La Coruna,” tegasnya lagi.

Previous
Page 1 / 2