Suara Pembaca

Cinta Sesaat Dani Alves dan Juventus

Jalinan hubungan Dani Alves dan Juventus resmi menuju kata perpisahan. Salah satu pemain terbaiknya musim ini ingin segera mengakhiri hubungan pada jendela transfer musim panas dan manjemen Juventus menyetujui untuk memutus kontrak Alves. Penyebab keretakan hubungan ini tak lain dan tak bukan adalah hadirnya orang ketiga bernama Pep Guardiola.

Sudah menjadi rahasia umum, Dani Alves dan Pep Guardiola adalah dua sejoli yang saling mengagumi satu sama lain. Hal ini dibuktikan dengan bagaimana Dani Alves menjelaskan seorang Pep Guardiola dalam tulisannya di playerstribune beberapa waktu silam.

Di situ, Alves mengungkapkan, “If you turn the word computer backwards, it spells Steve Jobs. If you turn the word football backwards, it spells Pep. He is a genius. I’ll say it again. A genius.”.  Akhirnya setelah lama berpisah sejak di Barcelona, Pep dan Dani sepertinya akan kembali menjadi kawan kerja di Manchester City.

Petualangan Alves di Italia pun bukanlah suatu cerita yang kelam. Satu-satunya kesalahan yang mesti terjadi dalam satu musim ia membela Bianconeri adalah kalah telak 1-4 di final Liga Champions 2017. Selebihnya, Alves masih membuktikan dirinya adalah salah satu bek kanan terbaik di dunia meski telah berusia 34 tahun. Kehadiran Alves memang begitu menguntungkan Juventus dan Massimiliano Allegri.

Dari sisi finansial, pemain berkebangsaan Brasil ini didatangkan tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Dari segi taktikal, kehadiran Alves adalah berkah tersendiri bagi Max Allegri, mengingat, Alves musim lalu bermain pada posisi bek kanan, wingback, bahkan sebagai winger.

Kembali ke satu tahun yang lalu, saat banyak orang terkejut karena Dani Alves memilih untuk memutus kontraknya bersama Barcelona dan memilih hijrah ke Italia bersama Juventus. Dengan tangan terbuka, Juventus menerimanya sembari memberi kontrak selama dua tahun, sayangnya kali ini giliran Juventus untuk menerima kejutan tersebut.

Kontrak selama dua tahun pun hanya tinggal cerita. Juventus pun tak dapat menahan Alves lebih jauh. Juventus harus rela kehilangan pemain yang begitu berharga apalagi Juventus tak mendapat keuntungan finansial apapun dari kepergian Alves kini.

Bak semesta mendukung saga transfer ini, jalan Alves menuju Manchester City terlihat begitu lapang karena sampai saat ini City belum memiliki bek kanan berkualitas setelah tidak memperpanjang dua bek kanan andalannya musim lalu yaitu Pablo Zabaleta dan Bacary Sagna. Bila Alves benar merapat ke Etihad, ia akan semakin melengkapi skuat City yang sudah mendapatkan Bernardo Silva dan Ederson Moraes.

Dani Alves memang sempat menjadi pemain yang dicinta oleh publik Turin. Penampilan apiknya menjadi salah satu kunci Juventus dalam kampanye musim 2016/2017. Sayangnya, setelah musim ini berakhir, kondisi itu menjadi tak sehangat dulu, hal ini dipicu dari komentar Dani Alves tentang masa depan Paulo Dybala di Juventus.

Baca juga: Dani Alves, Cappucino Terbaik Nyonya Tua

Dani Alves yang beranggapan bahwa Paulo Dybala tidak akan mencapai potensi terbaiknya jika tetap bertahan di Juventus membuat banyak Juventini berang terhadapnya. Hal ini juga yang membuat Dani Alves tidak lagi kerasan di Turin.

Kepergian Dani Alves yang semakin dekat seharusnya direspons dengan baik oleh manajemen Juventus. Lubang di sisi kanan pertahanan Juventus harus segera diganti dengan pemain yang punya kemampuan yang sama baiknya, meski itu sulit. Sampai hari ini, sudah banyak nama yang silih berganti disebut akan mengisi pos kanan pertahanan Juve musim depan seperti Matteo Darmian, Mattia De Sciglio dan Djibril Sidibe.

Meski hanya sesaat, nama Dani Alves memang sempat mengisi relung hati para Juventini di seluruh penjuru dunia. Entah tentang bagaimana ia bermain di lapangan atau sikapnya di luar lapangan, sosoknya akan selalu dirindukan. Walau memang hanya sebuah kesia-siaan untuk tetap mempertahankan pemain yang sudah menambatkan hati di tempat lain, karena tanpa hati, memang lebih baik Alves pergi.

Author: Daniel Fernandez (@L1_Segitiga)