Eropa Italia

Transfer Medioker Roma dan Memahami Cara Berpikir Monchi

Ramón Rodríguez Verdejo atau biasa dikenal dengan nama Monchi, kini sedang dibebani pekerjaan berat untuk membawa AS Roma bangkit dan berada pada masa kejayaan. Didatangkan medio April tahun ini, pria asal Spanyol berusia 48 tahun itu langsung digadang-gadang bakal melakukan gebrakan pada bursa transfer untuk kubu I Giallorossi. Namun, hingga saat ini, rumor kepindahan ke Stadio Olimpico malah diisi banyak nama yang masih asing di telinga.

Bek tengah dari PSV Eindhoven, Héctor Moreno, jadi pembuka keran transfer Roma musim 2017/2018 di bawah kendali direktur olahraga baru, Monchi. Bagi publik Meksiko atau PSV, nama Moreno memang dikenal luas, tapi tidak untuk dunia sepak bola pada umumnya. Pemain berusia 29 tahun itu didatangkan dengan nilai transfer 4,8 juta paun.

Pada saat yang hampir bersamaan, Roma malah bersiap melepas salah satu pemain andalannya musim lalu, Mohamed Salah. Jadi satu dari lima pemain di liga top Eropa yang mencetak lebih dari 10 asis dan gol atau double figures, bintang timnas Mesir itu malah berpeluang besar dilego ke Liverpool. I Giallorossi memang mencari suksesor, tapi namanya malah membuat sebagian besar suporter mengernyitkan dahi.

Nama Xherdan Shaqiri diapungkan. Meski meraih banyak gelar bersama Bayern München, pemain asal Swiss itu terbukti tak mampu tampil konsisten di Serie A bersama Internazionale Milano yang hanya berlangsung selama enam bulan, 2015 silam. Terlebih di Stoke City saat ini, sosoknya tak terlalu menonjol, dengan riwayat cedera yang sewaktu-waktu bisa kembali mengancam.

Teranyar seperti dilansir Gazzetta dello Sport, Monchi dikabarkan sudah memberikan penawaran untuk bek muda Argentina, Juan Foyth. Tahu berapa banyak laga yang sudah dijalani bersama tim senior Estudiantes musim ini? Hanya enam. Berdasarkan fakta tersebut, Monchi berencana menjadikan Foyth sebagai pengganti Kostas Manolas andai jadi angkat koper dari Olimpico. Nama lain, Jean Michaël Seri asal OGC Nice dan Rick Karsdorp dari Feyenoord, juga jauh dari kata pemain berlabel bintang.

Demi keseimbangan neraca

Bagaimana bisa, misi membawa Roma meraih kesuksesan, tapi tak dibarengi dengan aktivitas transfer hebat? Akankah tim asal ibu kota Italia ini kembali hanya jadi yang kedua atau lebih parah, sulit bersaing dengan tim papan atas pada musim depan?

Juventus saja yang dalam beberapa tahun terakhir mengangkangi I Lupi dan jadi juara beruntun, malah dikaitkan dengan beberapa nama besar semisal Douglas Costa dari Bayern, Matteo Darmian (Manchester United), hingga Gianluigi Donnaruma yang merupakan kiper utama AC Milan. I Bianconeri malah diisukan mendekati eks kiper Roma yang dipinjam dari Arsenal, Wojciech Szczesny.

Akan tetapi bagi yang sudah mengenal sepak terjang Monchi sejak di Sevilla, pasti paham bahwa deretan pemain incaran yang terkesan medioker itu, merupakan sasaran utama untuk dijadikan bintang di kemudian hari atau paling tidak sebagai komoditas transfer.

Tak lupa, Roma juga mesti cermat dalam mengeluarkan dana, mengingat harus menyeimbangkan neraca keuangan demi aturan Financial Fair Play. Itu juga yang disinyalir jadi alasan utama I Giallorossi melepas Salah ke Liverpool dengan nilai transfer mendekati 40 juta paun. Tidak heran jika kini, pemain-pemain incaran tim yang sekarang diasuh Eusebio Di Francesco itu, punya kisaran nilai transfer tak lebih dari 20 juta paun.

Pada titik ini, kegigihan Presiden Roma, James Pallotta, mendatangkan Monchi jadi semakin masuk akal. Pria kelahiran San Fernando itu diharapkan bisa membangun sebuah tim yang berisikan pemain-pemain ‘setengah matang’ dengan potensi besar, untuk jadi poros tim pada masa mendatang.

Previous
Page 1 / 2