Nasional Bola

Menerka Langkah Selanjutnya Zulham Zamrun

Pemain kelahiran Ternate yang sempat menjadi pahlawan Persib Bandung, Zulham Zamrun, resmi mengundurkan diri. Ia mengajukan surat pengunduran setelah merasa kesempatannya di Mitra Kukar terlalu terbatas. Ia memilih hengkang, angkat kaki dari klub tersebut.

Usianya masih muda, 29 tahun. Ini adalah fase di mana para pesepak bola menunjukkan kematangannya. Terlebih di kontes sepak bola lokal, begitu banyak pemain gaek yang tetap berkibar meski telah memasuki masa senja.

Ada seorang wargamaya yang berkomentar bahwa Zulham merupakan korban dari kebijakan baru Go-Jek Traveloka Liga 1 2017/2018. Di liga baru ini, PSSI mewajibkan setiap tim untuk menurunkan tiga pemain U-23 sebagai starter. Hasilnya memang begitu terasa. Banyak pemain belia yang mencuat sehingga menyajikan hiburan serta harapan.

Nama-nama seperti Muhammad Arfan (PSM Makassar), Teuku Muhammad Ichsan (Bhayangkara FC) atau Fulgensius Billy (Persib), menikmati hasil kebijakan tersebut. Pencinta sepak bola tanah air pun puas karena negeri ini selalu menghasilkan bakat-bakat menawan.

Zulham menjadi pilihan nomor dua di posisi gelandang kanan. Pelatih Naga Mekes lebih memercayakan nama Hendra Adi Bayauw untuk mengisi peran tersebut. Hanya lima kali bermain (total 139 menit), Zulham tak menyarangkan sebiji pun gol atau asis. Akurasi tembakannya hanya 25 persen, tanpa sekali pun sukses melakukan dribble melewati pemain lawan.

Dengan fakta ini, kita seperti menyaksikan Zulham sedang mengalami fase downward spiral. Pasalnya, ia begitu perkasa dua tahun lalu bersama Maung Bandung. Di ajang Piala Presiden 2015, ia menyabet dua gelar, top skor dan pemain terbaik, sekaligus membawa klubnya menjadi pemenang turnamen tersebut.

Ada apa, Zulham?

Indikasi penurunan Zulham sedikit terlihat waktu ia membela timnas di ajang Piala AFF tahun lalu. Namanya menjadi pemain yang paling banyak dikritik wargamaya. Kita akhirnya mengenal perang status antara dirinya dengan komedian Kemal Pahlevi.

Selain itu, Zulham memang dikenal hobi ngobyek di ajang tarkam (sepak bola antarkampung). Di tengah-tengah ketidakjelasan kompetisi, tarkam menjadi alternatif bagi para pemain untuk mencari nafkah. Pemain yang konon menjadi satu-satunya pemilik mobil Mini Cooper di Ternate ini pun tak ketinggalan untuk ikut.

Ia begitu sering mengikuti tarkam, padahal ajang ini berisiko bagi pemain profesional. Tidak ada perlindungan atau peraturan ketat, sehingga pemain bisa mengalami cedera berat.

Zulham pun tersandung. Ia mendapat cedera berat saat berlaga di ajang tarkam, yang membuatnya harus menepi selama 6-8 bulan. Itu terjadi setelah ia memenangi Piala Presiden bersama Persib.

Sebelum mengalami cedera ligamen tersebut, ia bahkan melakoni tarkam di tiga kota yaitu Makassar, Banjarnegara, dan Pare-Pare (Bola.com, 16/11/2015). Sang kembaran, Zulvin Zamrun, bahkan sampai berharap agar kakaknya jera dan berhenti bermain tarkam.

“Saya hanya menyarankan saja untuk tidak bermain tarkam karena  resikonya besar. Kalau saat membela klub resmi tidak masalah karena cedera ditanggung tim. Kalau cedera saat tarkam, ya biaya sendiri,” kata Zulvin kepada Bola.com(8/12/2015).

***

Musim ini menjadi kesempatan comeback bagi Zulham, karena ia sebelumnya pernah membela Mitra Kukar selama tiga tahun (2011-2014), sebelum akhirnya membela Persipura Jayapura dan Persib. Selama tiga musim tersebut, ia mencetak 24 gol sehingga memikat Persipura.

Penampilannya bersama Persib menjadi panggung Zulham untuk unjuk diri ke hadapan sepak bola nasional. Saat itu umurnya telah menginjak 27, sehingga membuat pemain yang gayanya ditiru Cristiano Ronaldo ini sebagai “late bloomer” atau pemain yang telat mekar.

Selain gegabah mengadu skill di ranah tarkam, ujian bagi Zulham adalah ketidakjelasan kompetisi itu sendiri. Di saat Zulham merasakan puncak permainan, bakatnya tak bisa berbicara banyak karena federasi dan kompetisi dibekukan PSSI. Sebelum jasa dan tenaganya diambil oleh Persib, kontrak Zulham bersama Persipura diputus karena kompetisi diberhentikan.

Setelah Piala Presiden 2015 usai, tentu Zulham dan pemain lain mesti mencari cara agar dapur tetap ngebul. Tak adanya kompetisi reguler membuat gaji juga terhenti. Jika selama liga berjalan saja banyak kasus penunggakan gaji, apalagi saat tak ada kompetisi?

Tarkam menawarkan alternatif. Banyak klub amatir yang bersedia menggunakan jasa pemain profesional. Bahkan untuk pemain timnas, bayarannya bisa mencapai 20 juta rupiah per pertandingan. Suatu tawaran yang sulit ditampik, tentu saja.

***

Sehari setelah berita pengunduran dirinya muncul, Zulham berbicara kepada Bola.com (15/6), mengatakan bahwa kesempatan bermain yang minim bukan satu-satunya alasan. Zulham berkata bahwa ada perjanjian kontrak yang tidak dipenuhi klub, meski ia tak merinci secara jelas apa yang tidak dipenuhi Mitra Kukar.

“Saya keluar juga karena masih ada masalah lain, yaitu perjanjian kontrak yang tidak berjalan bersama klub. Arti perjanjian kontrak antara pemain dan klub sangat besar bagi saya. Kontrak itu memuat poin-poin penting perjanjian kerja. Soal detailnya biar menjadi rahasia saya dan klub karena saya juga pamit baik-baik dan tidak mau menyakiti.

“Saya keluar tidak asal saja, saya keluar dengan baik-baik. Saya bicarakan dulu dan itu harus. Kalau tidak ada titik temu, ya, seperti yang saya lakukan, pamit keluar.”

Zulham kini harus menunggu, klub mana yang berminat meminang jasanya. Berdasarkan peraturan, klub-klub Go-Jek Traveloka Liga 1 harus menunggu jeda paruh musim untuk melakukan transfer pemain. Di liga yang baru berjalan 11 pekan, masih ada 7 pekan lagi sebelum periode transfer tiba. Itu pun belum menghitung jeda Idul Fitri yang pasti membuat kompetisi terhenti.

Jika nantinya berlabuh ke klub baru, bukan alasan bagi Zulham untuk tidak berkibar. Pemain-pemain gaek banyak yang bertaji. Sebut saja Slamet Nurcahyo di Madura United yang sejauh ini telah menyumbang 1 gol dan 7 asis.

Selain bersabar, tentu Zulham harus menjaga stamina dan kondisi, agar ketika waktunya tiba, ia bisa menunjukkan performa sejati yang dua tahun lalu pernah memukau publik sepak bola nasional.

Author: Fajar Martha (@fjrmrt)
Esais dan narablog Arsenal FC di indocannon.wordpress.com