Dalam beberapa tahun terakhir, Lionel Messi menjadi bulan-bulanan media karena tuduhan penggelapan pajak yang dijatuhkan kepadanya. Belum selesai kasus Messi, ternyata megabintang Barcelona yang lain, Neymar, juga terkena kasus yang sama.
Lalu, pada tahun 2017, ternyata Cristiano Ronaldo juga terseret masalah penggelapan pajak. Pemain terbaik dunia ini dituduh gagal melaporkan pendapatan ekstra 14,8 juta euro yang seharusnya terkena pajak.
Baca juga: Para Penggelap Pajak Lapangan Hijau
Cristiano adalah pemain Los Blancos kesekian yang terkena kasus ini setelah Pepe, Fabio Coentrao, Luka Modric dan eks pemain sayapnya, Angel di Maria. Selain nama-nama di atas, pemain-pemain yang juga sempat terseret adalah Radamel Falcao, Samuel Eto’o, Adriano dan Xabi Alonso.
Apakah semua pemain sepak bola di Spanyol adalah penjahat penggelap pajak? Eits, jangan berburuk sangka dulu! Mari kita coba bedah kira-kira apa penyebab masalah pajak ini.
Peraturan pajak penghasilan di Spanyol
Sebelumnya, perlu kita tinjau dulu peraturan pajak penghasilan di Spanyol. Para pemain sepak bola, seperti halnya para karyawan bank atau perusahaan lain di Spanyol, tentu saja terkena juga kewajiban membayar pajak penghasilan. Semakin tinggi penghasilan seseorang, maka pajak yang dikenakan kepadanya juga semakin besar.
Baca juga: Tentang Sepak Bola dan Kasus Penggelapan Pajak
Berdasarkan peraturan pemerintah Spanyol, seseorang berpenghasilan 0 hingga 12.500 euro per tahun terkena pajak penghasilan sebesar 19 persen dari total penghasilannya. Sedangkan pajak tertinggi, yaitu 45 persen dikenakan kepada penghasilan di atas 60.000 euro per tahun.
Karena negara Spanyol berbentuk federasi, maka aturan pajak mengikuti kebijakan di tiap-tiap comunidad (negara bagian). Aturan pajak penghasilan tertinggi sebesar 45 persen tadi adalah ilustrasi untuk wilayah Madrid dan besarnya bisa jadi sekitar 52 sampai 53 persen di Catalunya.
Pemain sepak bola yang bermain di kasta tertinggi sepak bola Spanyol bisa dipastikan berpenghasilan di atas 60.000 euro per tahun. Sekarang, mari kita ambil contoh gaji per pekan Lionel Messi pada tahun 2016, sebesar 630.000 euro. Jika dipotong pajak penghasilan Catalunya sebesar 52 persen, ia ‘hanya’ memperoleh 302.000 per pekan.
Jika saya jadi Messi, saya merasa miris karena pendapatan bersih saya kurang dari setengah yang harus disetor ke kantor pajak. Dibandingkan dengan para pemain yang merumput di Inggris, pendapatan mereka hanya dipotong pajak 45 persen, sesuai peraturan pajak di Britania Raya.
Dengan penghasilan sebesar Messi, pendapatan bersih bisa sekitar 346.000 euro per pekan. Nah, jika kita kalikan selisih 42.000 itu dengan jumlah minggu selama setahun, maka selisih per tahun gaji Messi jika bermain di Inggris dibandingkan di Spanyol mencapai 2,2 juta dolar AS!