Eropa Spanyol

Mau ke Mana, Alvaro Morata?

“Ini hal yang pahit. (…) Cukup sulit untuk tidak merayakan gol tersebut. Rasa-rasanya aneh. Tapi aku akan melakukan hal yang sama di kesempatan-kesempatan berikutnya. Tentu aku lebih memilih untuk mencetak gol ke gawang tim berbeda [selain Madrid]. Tapi, yah, itulah hidup,” kata Alvaro Morata kepada Canal+ di malam ketika ia membuat Madrid tersungkur.

Peristiwa tersebut terjadi di partai kedua semifinal Liga Champions Real Madrid kontra Juventus. Gol Morata membuat kedudukan menjadi 1-1 dan berkat keunggulan selisih gol, membawa Juventus ke partai puncak kontra Barcelona.

Meski harus rela dijual Madrid, Morata tentu tidak bisa begitu saja melupakan kenangan bersama Los Galacticos. Di sanalah ia menempa karier sebagai pemain, via fasilitas akademinya, Real Madrid Castilla.

Pemain berusia 24 tahun ini hanya dua musim berada di Turin, sebelum akhirnya pada musim lalu kembali dibeli Real Madrid lewat perjanjian buy-back clause senilai 30 juta euro. Zidane menganggap tenaga Morata dibutuhkan untuk melapis Karim Benzema, Juventus pun tak terlalu kehilangan karena fulus penjualan Paul Pogba memudahkan mereka membajak Gonzalo Higuain dari Napoli.

Morata tahu kesempatan bermainnya pasti akan terbatas. Tetapi fakta tersebut membuatnya menjadi andalan Zinedine Zidane dalam merotasi pemain. 20 gol yang Morata ceploskan membantu meraih gelar ganda La Liga dan Liga Champions musim ini.

Fakta inilah yang membuat nama Morata terus berdengung setalah usainya musim kompetisi 2016/2017. Usianya masih muda dan ia bersikap profesional meski lebih sering tampil dari bangku cadangan. Tercatat ada dua klub besar yang siap mengikat Morata: AC Milan dan Manchester United.

Namanya gosip, tatkala digosok akan semakin sip. United dikabarkan siap untuk menukar David de Gea dalam memuluskan transaksi. De Gea pernah hampir berlabuh ke Madrid, andai saja tak ada insiden mesin faksimile United yang mendadak macet di tenggat bursa transfer.

Isidorus Rio memiliki asumsi bahwa Morata akan menjadi kunci dalam dinamika bursa transfer musim panas kali ini. Wajar, sebagai penghamba Arsenal, ia pasti masih ingat bagaimana penjualan Mesut Özil dan Alexis Sanchez memudahkan Madrid dan Barcelona merekrut buruan transfer masing-masing.

Fulus hasil penjualan Özil memudahkan Madrid untuk membeli Gareth Bale dari Tottenham Hotspur. Sementara dana dari transfer Alexis membuat Barcelona dengan enteng membeli Luis Suarez dari Liverpool. Morata menjadi kunci yang nantinya akan menghasilkan efek domino.

***

Ketertarikan United pada Morata bisa dimaklumi. Kontrak Zlatan Ibrahimovic dikabarkan tak diperpanjang. Plus, meski masih mematikan, Ibrahimovic lumayan sering dilanda cedera dan berusia cukup tua. Apalagi di United, Morata akan bereuni dengan Jose Mourinho, sosok yang dulu mempromosikan dirinya ke tim senior Madrid.

Selain itu, pesaing United, AC Milan, hanya bermain di Liga Europa, tidak seperti United yang berlaga di Liga Champions dan langsung ke fase grup sebagai hadiah dari juara Liga Europa musim 2016/2017.

Morata sendiri menegaskan ia bahagia di Madrid. Tetapi di pernyataan yang ia ucap seusai memenangi Liga Champions bersama Madrid dua malam silam, Morata tahu ia tak memiliki kuasa penuh atas nasibnya.

“Balik ke Italia? Hal yang sulit. Pastinya tidak. Aku lebih suka bertahan di Real Madrid. Aku menyukai Italia, tapi Madrid adalah kotaku dan ini timku, sementara Juve adalah tim kedua bagiku.

“[Tapi] bertahan di sini tidak bergantung padaku saja. Yang sekarang ingin kulakukan adalah merayakan gelar Liga Champions ini,” katanya seperti dikutip dari Marca (4/6).

Meskipun berbagai gelar telah ia rengkuh, Morata pasti sadar, untuk ukuran seorang penyerang, koleksi golnya tidak terlalu meyakinkan. Selama tujuh tahun mengarungi karier profesional, Morata hanya mampu mendulang 58 gol. Baik di Madrid maupun di Juvetus, statusnya selalu menjadi pelapis penyerang utama.

Selain United dan Milan, jasa Morata juga menjadi idaman Chelsea. Jawara Liga Primer Inggris itu hendak menggaetnya mengingat Diego Costa kerap dirayu klub-klub Liga Super Cina.

Bursa transfer akan semakin memanas jika Chelsea menggunakan trik yang sama seperti United. Eden Hazard telah memancing Madrid, mengatakan bahwa ia pasti menyimak tawaran yang datang dari klub tersukses di Eropa tersebut.

Tapi sebenarnya, dari ketiga klub tersebut, Milan-lah yang menyediakan kesempatan bermain lebih tinggi bagi Morata. Klub yang telah bergerak cepat di bursa transfer ini bisa menjamin garansi bermain bagi Morata, sehingga akhirnya ia menjadi tumpuan utama.

Jadi, mau ke mana, Morata?

Author: Fajar Martha (@fjrmrt)
Esais dan narablog Arsenal FC di indocannon.wordpress.com